UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KEGUNAAN ENERGI LISTRIK DAN CARA MENGHEMATNYA

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN METODE

PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II SD NEGERI SUMOGAWE 01

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Sri Astuti

SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dengan menerapkan metode Problem Based Instruduction (PBI).Dengan menerapkan metode Problem Based Instruduction (PBI) dapat memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Melalui penerapan metode PBI ini, siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, belajar bekerja sama dengan kelompoknya dan memperoleh konsep dari berbagai sumber. Dengan demikian pembelajaran akan lebih menyenangkan dan berhasil sesuai harapan peneliti. Setelah memperhatikan urutan masalah yang terjadi pada kegiatan pembelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya di kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, perumusan masalah yang menjadi tugas perbaikan proses pembelajaran dalam laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut. “Apakah penerapkan metode Problem Based Introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari pada siswa kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Peningkatan hasil belajar pada setiap siklus menunjukkan bahwa melalui penerapan metode Problem Based Introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA tentang kegunaan listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari pada kelas VI semester 2 SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

Kata kunci: hasil belajar, PBI

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat, mendorong manusia untuk meningkatkan potensi diri dalam setiap aktivitas kehidupannya. Kebutuhan material suatu bangsa tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam bidang Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam, sebab Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan (Wikipedia, 2009: 3). IPA diperlukan dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah – masalah yang dapat diidentifikasi (Depsiknas, 2006: 486). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi).Yang termasuk physical sciences adalah ilmu – ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogy, meteorology, dan fisika.Sedangkan life sciences meliputi anatomi, fisiologi, zoology, citologi, embriologi, mikrobiologi.

Pada mata pelajaran IPA kelas VI SD antara lain mempelajari tentang kegunaan energi listrik dan menghematnya dalam kehidupan sehari – hari. Materi tersebut sangat berguna bagi siswa dalah kehidupan sehari – hari. Dengan mempelajari tentang kegunaan energi listrik dan partisipasi dalam penghematannya, siswa akan memahami dan dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang kegunaan dan cara penghematan energi listrik. Serta dengan harapan siswa dapat menerapkannya pada masa yang akan datang.

Akan tetapi hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada mata pelajran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari hasilnya sangat rendah. Dari jumlah siswa kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 sebanyak 20 siswa, hanya 6 siswa (35%) yang dapat meraih nilai di atas KKM, sedangkan 14 siswa (65%) belum mencapai KKM. Hasil belajar yang rendah ini mendorong peneliti untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti berniat melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar dapat diidentifikasi permasalahan pang melatarbelakangi sulitnya siswa dalam mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dengan menerapkan metode Problem Based Instruduction (PBI).Dengan menerapkan metode Problem Based Instruduction (PBI) dapat memusatkan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Melalui penerapan metode PBI ini, siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, belajar bekerja sama dengan kelompoknya dan memperoleh konsep dari berbagai sumber. Dengan demikian pembelajaran akan lebih menyenangkan dan berhasil sesuai harapan peneliti.

Rumusan Masalah

Setelah memperhatikan urutan masalah yang terjadi pada kegiatan pembelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya di kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, perumusan masalah yang menjadi tugas perbaikan proses pembelajaran dalam laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut. “Apakah penerapkan metode Problem Based Introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari pada siswa kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Tujuan Penelitian

   Penelitian yang dilaksanakan pada pembelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya di kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang bertujuan untuk:

1.     Meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SD Negeri Sumogawe 01, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari.

2.     Mengetahui tingkat efektifitas metode Problem Based Introduction (PBI) pada mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara penghematannya dalam kehidupan sehari – hari.

Manfaat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dengan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari di kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dapat bermanfaat:

Bagi Siswa

a.     Dapat meningkatkan kualitas berpikir dan bekerja secara ilmiah.

b.     Siswa lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

c.     Meningkatkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat.

d.     Meningkatkan pemahaman siswa sehingga siswa mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Bagi Guru

a.     Meningkatkan kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran.

b.     Meningkatkan kualitas pembelajaran.

c.     Guru lebih mantap dan percaya diri dalam penyampaian pembelajaran.

Bagi Sekolah

a.     Meningkatkan prestasi sekolah, karena memiliki siswa yang dapat berpikir dan bekerja secara ilmiah.

b.     Meningkatkan mutu pendidikan SD Negeri Sumogawe 01.

c.     Dapat digunakan sebagai pedoman perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran yang lain.

d.     Mewujudkan tercapainya visi, misi dan tujuan sekolah.

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Ausubel, dalam bukunya Educational Psychology: A Cognitive View, menyatakan bahwa faktor yang peling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Pernyataan Ausubel inilah yang menjadi inti teori belajarnya, yaitu belajar bermakna. Belajar bermakna akan terjadi apabila informasi baru dapat dikaitkan dengan konsep – konsep yang sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa. Informasi yang diterima akan disimpan di daerah tertentu dalam otak. Banyak sel otak yang terlibat dalam penyimpanan pengetahuan tersebut.

Ada dua prinsip dalam mengaitkan konsep – konsep yang diperlukan untuk belajar yaitu diferensiasi progresif dan rekonsiliasi integrative.Dalam diferensiasi progresif, konsep – konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep – konsep yang umum menuju konsep – konsep yang lebih khusus.Sedangkan dalam rekonsiliasi integrative, konsep – konsep atau gagasan – gagasan perlu diintegrasikan atau disesuaikan dengan konsep – konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

Metode Problem Based Introduction (PBI)

Problem Based Introduction (PBI) disebut juga pembelajaran berdasarkan masalah. Problem Based Introduction (PBI) adalah pembelajaran yang memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog (Labschool, 2008).

Metode Problem Based Introduction (PBI) merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada keterampilan proses yang harus dimiliki oleh siswa. Siswa ditekankan untuk dapat mengumpulkan informasi dari eksperimen maupun observasi, sebagaimana para ilmuan melakukan penyelidikan ilmiah. Dengan menerapkan metode Problem Based Introduction (PBI) pada pelajaran IPA siswa akan belajar berfikir secara ilmiah, bekerja secara ilmiah dan bersikap ilmiah.

Menurut Hartianawati (2008, 9.3) keterampilan IPA yang harus dimiliki oleh siswa meliputi observasi inferensi, merumuskan masalah, melakukan prediksi dan membuat hipotesis, merancang penyelidikan, melakukan interpretasi dan komunikasi ilmiah.Semua keterampilan ilmiah tersebut dapat dikembangkan melalui metode Problem Based Instruduction (PBI).

Kerangka Berfikir

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiri) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikan aspek penting kecakapan hidup, (Permendiknas, 2006: 486). Pembelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari yang peneliti laksanakan di kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang telah peneliti laksanakan dengan menerapkan metode ceramah. Hasil belajar siswa sangat rendah, sehingga peneliti berupaya untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas.Perbaikan pembelajaran peneliti laksanakan dalam dua siklus.

Pada perbaikan pembelajaran siklus I, peneliti menerapkan metode Problem Based Introduction (PBI) dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Perbaikan pembelajaran penelitian lanjutkan pada perbaikan pembelajaran siklus II.Pada perbaikan pembelajaran siklus II ini peneliti menerapkan lagi metode Problem Based Introduction (PBI).Ternyata setelah diperbaiki langkah – langkahnya hasil belajarnya secara optimal baik.

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari di kelas VI semester II SD Negeri Sumogawe 01, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

Waktu Pelaksanaan

            Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari di kelas VI semester II SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dilaksanakan dua siklus. Perbaikan siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Maret 2017 dilanjutkan pada perbaikan pembelaharan siklus II pada hari Senin tanggal 20 Maret 2017.

Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang dijadikan penelitian pada penelitian tindakan kelas adalah mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari.

HASIL PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pelaksanaan Perbaikan dan Pembelajaran

Data Pra Siklus

Dapat diketahui, nilai 50 – 59 diraih 1 siswa, nilai 60 – 69 diraih 2 siswa, nilai 70 – 79 diraih 7 siswa, nilai 80 – 89 diraih 6 siswa, nilai 90 – 100 diraih 4 siswa. Pada diagram batang di bawah terlihat rentang nilai yang banyak diraih siswa adalah 70 – 79 yaitu 7 siswa, rentang nilai paling rendah 50 -59 diraih 1 siswa, rentang nilai tertinggi 90 -100 diraih 4 siswa.

Data Hasil Siklus II

Diketahui nilai terendah yang diraih oleh siswa adalah 60, sedangkan nilai tertinggi yang diraih siswa adalah 90. Jumlah nilai yang diraih siswa satu kelas adalah 1.650 dengan nilai rata – rata 82,5. Siswa yang belum mencapai ketuntasan ada 1 siswa atau 5%, sedang yang mencapai ketuntasan ada 19 siswa atau 95%. Sebagian besar siswa adalah 80 – 89 yaitu 10 siswa. Siswa yang meraih nilai 60-69 hanya 1 siswa.Sebagian siswa sudah meraih nilai di atas KKm atau mencapai ketuntasan.

 

 

 

Pembahasan

Pembahasan Pra Siklus

Pembelajaran yang dilaksanakan pada mata pelajarana IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara berpartisipasi dalam penghematnnya dalam kehidupan sehari – hari di kelas VI SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Senarang tahun pelajaran 2016/2017 menerapkan metode ceramah. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa terlibat dalam kegiatan pembelajaran.Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, karena siswa kuarang dapat memahami konsep. Dalam perencanaan ini ditentukan semua konsep – konsep yang akan digunakan serta keterampilan proses IPA yang akan dikembangkan. Gagne dalam Asnawi (2008) menyebutkan bahwa dengan mengembangkan ketermapilan IPA anak akan dibuat kreatif, ia akan mempelajari IPA ditingkat yang lebih tinggi dalam waktu yang relatif singkat.

Pembahasan Siklus I

Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan menerapkan metode Problem Based Introduction (PBI).Karena pada penerapan metode Problem Based Introduction (PBI) merupakan merode pembelajaran yang menerapkan pada keterampilan proses yang dikembangkan pandangan kontruktivisme. Menurut pandangan kontruktivisme dalam pembelajaran IPA seyogyanya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengeti siswa dan memungkinkan terjadi interaksi sosial (Rustam, 2008: 8-18).

Pada perbaikan pembelajaran siklus I siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, sebagai dampaknya nilai tes formatif siswa meningkat.Namun peningkatannya belum maksimal, sehingga peneliti melanjutkan pada perbaikan pembelajaran siklus II.

Pembahasan siklus II

Pada perbaikan pembelajaran siklus II peneliti memperbaikai penerapan metode Problem Based Introduction (PBI).Siswa terlibat secara penuh pada kegiatan pembelajaran.Pada akhir pembelajaran nilai tes formatif siswa meningkat secara signifikan. Penerapan metode Problem Based Introduction (PBI) sangat berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dlam kehidupan sehari – hari. Karena proses pembelajaran dengan menerapkan metode Problem Based Introduction (PBI) dapat membentuk siswa untuk berfikir ilmiah, bekerja ilmiah dan bersikap ilmiah. Dalam memperoleh konsep IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup (Depdiknas, 2006: 486).Berikut ini disajikan tabel peningkatan hasil belajar setiap siklus.

Hasil evaluasi perbaikan pembelajaran Pra siklus, siklus I, dan siklus II

No

Uraian

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Jumlah

Siswa

%

Jumlah

Siswa

%

Jumlah

Siswa

%

1

Tuntas

7

35

17

85

19

95

2

Belum Tuntas

13

65

3

15

1

5

Pada tabel di atas terlihat pada pra siklus siswa yang tuntas hanya 7 siswa atau 35%, yang belum tuntas 13 siswa atau 65%. Pada siklus I siswa yang tuntas 17 siswa atau 85%, yang belum tuntas 3 siswa atau 15%. Pada siklus II meningkat lagi yang tuntas 19 siswa atau 95% dan yang belum tuntas 1 siswa atau 5%.         

Pada setiap siklus ada peningkatan.Dari pra siklus ke siklus I ada peningkatan 50%, dari siklus I ke siklus II meningkat lagi 10%.

Peningkatan hasil belajar pada setiap siklus menunjukkan bahwa melalui penerapan metode Problem Based Introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA tentang kegunaan listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari pada kelas VI semester 2 SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017

KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT

Kesimpulan

     Pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari pada siswa kelas VI semester 2 SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dapat di simpulkan bahwa melalui penerapan metode Problem Based Introduction (PBI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya dalam kehidupan sehari – hari pada kelas VI semester II di SD Negeri Sumogawe 01 Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

Saran

  Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA tentang kegunaan energi listrik dan cara menghematnya sehari-hari melalui metode Problem Based Introduction (PBI) sebaiknya:

1.     Setiap guru dapat menggunakan metode PBI pada mata pelajaran IPA.

2.     Metode yang diterapkan dalam mata pelajaran IPA sebaiknya dapat meningkatkan aktivitas dan keterlibatan siswa.

3.     Setiap guru sebaiknya dapat mengembangkan metode – metode yang inovatif dan efektif bagi peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA.

Tindak Lanjut

  Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini menjadi kajian lebih lanjut pada:

1.     Pengembangan metode pembelajaran yang inovatif pada materi pembelajaran yang lain.

2.     Menjadi acuan dalam peningkatan presentasi siswa dalam pembelajaran.

3.     Motivasi peneliti untuk lebih meningkatan kinerja dalam mengelola pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Agus. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam

            http://id.wikipedia.org.wiki. Ilmu Pengetahuan Alam tanggal 7 Oktober 2009, 19.30

Asnawi. 2008. STAD untuk Pembelajaran IPA

            http://asuro.awielampung.blogspot.com.2008.03. Stad untuk pembelajaran ipa. Htmh. Tanggal 5 Oktobel 2009. 13.00

Ausubel, D.P., et al. 1978. Educational Psychology: A Cognitive View. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Hartinawati. 2008. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Haryanto.Sains.http://www.erlangga.co.id.Jakarta

Labschool. 2008. Model-model Pembelajaran.

            http://wijayalabs.wordpress.com. Tanggal 10 oktober 2009, 15.15.

Permendiknas.2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah. Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi.

Stone, Kuslan. 2009. Pengertian Sains

            http://id.wikipedia.org.wiki. Ilmu Pengetahuan Alam tanggal 9 Oktober 2009, 20.00