UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG CIRI-CIRI PERKEMBANGAN FISIK ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE

AND PICTURE PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI LUWANG 01 SEMESTER I KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Sri Lestari

SD Negeri Luwang 01 Kabupaten Sukoharjo

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA Tentang Ciri-ciri Perkembangan Fisik anak Laki-laki dan Perempuan melalui penerapan model pembelajaran Picture And Picture pada siswa kelas VI SDN Luwang 01 Semester I Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran yang dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan test dan non test, dengan alat pengumpul data berupa lembar tugas, lembar post test, dan lembar pengamatan baik oleh guru terhadap siswa maupun terhadap guru oleh kolaborator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa Kelas VI setelah diadakan tindakan, bila dibandingan dengan hasil belajarnya sebelum diadakan tindakan. Penggunaan model pembelajaran Kooperatif model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA Tentang Ciri-ciri Perkembangan Fisik anak Laki-laki dan Perempuan melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada siswa kelas VI SDN Luwang 01 Semester I Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016. Karena melalui penerapan model pembelajaran Picture and Picture sebagai sarana dalam meningkatkan kuantitas siswa untuk belajar IPA, sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. Hasil belajar siswa Kelas VI SDN Luwang 01 Semester I Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016 terhadap mata pelajaran IPA selama ini masih kurang dari 70% siswa yang dapat mencapai KKM. Berdasarkan keadaan tersebut, guru melakukan upaya agar hasil belajar siswa dapat meningkat, yaitu dengan melakukan tindakan berupa penggunaan model model pembelajaran Picture and Picture .dalam kegiatan pembelajaran,. Dan siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran dan akan lebih mudah mengingat materi yang telah dipelajari. Dari kondisi awal ke siklus II yaitu dari kreativitas cukup baik menjadi amat baik dan melalui Model Pembelajaran model pembelajaran Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Ciri-ciri Perkembangan Fisik anak Laki-laki dan Perempuan bagi siswa kelas VI SD Negeri Luwang 01 semester I Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari kondisi awal terdapat 3 siswa(25%)ke kondisi akhir terdapat 12 Siswa atau (100%) yang mendapat nilai tuntas, meningkat 9 (75%). Nilai rata-rata dari kondisi awal 51,6ke kondisi akhir menjadi 80,8 meningkat rata – rata nila 29,2

Kata kunci: Hakekat IPA, Hasil belajar ,Pembelajaran Picture and Picture

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam dan kehidupan. Pembelajaran IPA khususnya kompetensi ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan merupakan kompetensi pembelajaran yang masih mudah bagi siswa kelas VI di SD Negeri Luwang 01 . Berdasarkan kenyataan dari hasil ulangan harian tentang konsep ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan .Dengan mengacu dari 12 Siswa hanya3 siswa(25%)siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata kelas 51.6 padahal ketuntasan minimal adalah 67

Guru dalam memberikan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah terus menerus mengakibatkan siswa menjadi jenuh, siswa hanya mendengarkan saja, siswa banyak yang mengantuk. Akhirnya siswa banyak yang bosan dengan gaya mengajar guru yang monoton.

Pembelajaran IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam dan kehidupan secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pembelajaran IPA materi pokok ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan di kelas VI SD Negeri Luwang 01 berdasarkan hasil kondisi awal maka perlu adanya penelitian tindakan kelas guna meningkatkan aktifitas dan hasil belajar, agar siswa dapat menyenangi pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Picture And Picture berguna untuk membangun tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab kelompok juga untuk mengubah situasi belajar agar siswa tidak bosan, memberi kesempatan siswa untuk belajar dan bekerja sama dengan kelompoknya.

Berdasarkan uraian di atas penulis mengadakan penelitian dengan judul “Upaya peningkatan Hasil Belajar IPA tentangCiri-ciri Perkembangan Fisik Anak Laki-laki dan Perempuan Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Bagi Siswa Kelas VI SD Negeri Luwang 01 Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Rumusan Masalah

Berdasarkank uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian: Apakah melalui model pembelajaran Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA Ciri-ciri Perkembangan Fisik Anak Laki-laki dan Perempuan bagi siswa kelas VI SD Negeri Luwang 01 Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk menigkatkan hasil belajar IPA materi konsep ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture And Picture bagi siswa kelas IV SD Negeri Luwang 01 Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian Teori

Hakikat IPA

IPA didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA.

Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman (dalam Lestari, 2002: 7) adalah sebagai berikut: 1) Kualitas; pada dasarnya konsep-konsep IPA selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. 2) Observasi dan Eksperimen: merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsep-konsep IPA secara tepat dan dapat diuji kebenarannya. 3) Ramalan (prediksi); merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam yang akan terjadi dapat diprediksikan secara tepat. 4) Progresif dan komunikatif; artinya IPA itu selalu berkembang ke arah yang lebih sempurn dan penemuan-penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya. 5) Universalitas; kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum.

Dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA, dimana konsep-konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil (produk).

Proses Belajar Mengajar IPA

Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman, 200: 5).

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. (dalam Usman, 2000: 5).

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungjawab moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.

Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (Usman, 2000: 4).

Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi program tindak lanjut (dalam Suryabrata, 1997: 18).

Hasil Belajar

Menurut Hamalik (2001: 159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.Menurut Nasution (2006: 36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaks tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.Dimyati dan Mudjiono (2002: 36) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

Depdiknas (2003: 2) menjelaskan “Pendidikan Sains di sekolah dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar sisw mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar”.

Pengertian model pembelajaran Picture And Picture

Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh.

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan.

Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.

Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain.

Menurut Johnson &Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah: 1) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. 2) Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. 3) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. 4) Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. 5) Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6) Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

Kesimpulannya bahwa Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.

Menurut Johnson &Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara

Hipotesis Tindakan

Diduga bahwa melalui model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan aktifitas siswa dan hasil belajar siswa tentang ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan bagi siswa kelas IV SD Negeri Luwang 01 semester I tahun 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 selama 3 (tiga) bulan, yaitu pada periode bulan Agustus 2015 sampai bulan Oktober 2015.

Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Luwang 01 yang beralamat di Desa Luwang Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas VI SDN Luwang 01 semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 12 siswa, terdiri dari terdidri dari 7 laki-laki dan 5 siswa perempuan.

2. Objek penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan hasil belajar dalam ciri-ciri perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture and Picture.

Sumber Data

Sumber data penelitian ini meliputi hasil tes tertulis pada mata pelajaran IPA pada kondisi awal, siklus I, siklus II. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa angka yaitu nilai hasil tes pembelajaran IPA , sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang keefektifan pembelajaran di dalam kelas ketika guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Data kemampuan hasil belajar dalam perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture And Picture pada kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah buku daftar nilai IPA siswa kelas VI

2. Data kemampuan hasil belajar perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture And Picture pada siklus I diperoleh melalui tes tertulis.

3. Data kemampuan hasil belajar dalam perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture And Picture pada siklus II diperoleh melalui tes tertulis.

Analisis Data

1. Data kemampuan hasil belajar dalam perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuanmelalui model pembelajaran Picture And Picture meliputi nilai tes tertulis kondisi awal, siklus I, siklus II dihitung rata-ratanya, dengan bobot yang sama.

2. Ada 4 (empat) data kemampuan hasil belajar dalam perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture and Picture , yaitu data kemampuan hasil belajar dalam perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture And Picture kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK, data kemampuan hasil belajar dalam perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture And Picture pada siklus I, kemampuan hasil belajar dalam perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuan melalui model pembelajaran Picture And Picture pada siklus II, dan dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif dan dilanjutkan dengan reflektif.

Prosedur Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, dan tiap siklus terdiri dari 2 (dua) pertemuan.1 (satu) pertemuan untuk pelaksanaan tindakan sekaligus pengambilan 1 (satu) pertemuan terakhir untuk tes tertulis.

Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran IPA pada siswa Kelas VI SDN Luwang 01 Semester I menggunakan metode konvensional ceramah. Dengan metode ini siswa kelas VI menemui kesulitan dalam menguasai dan memahami materi pelajaran .khususnya pada materi ciri-ciri perkebangan fisik laki-laki dan perempuan,tergolong rendah.

Pada kondisi awal ini nilai rata-rata siswa hanya 51.6 , jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran dalam ciri-ciri perkebangan fisik laki-laki dan perempuan pada Kelas VI SDN Luwang 01 Semester I, yaitu 67. Hanya 3 siswa (25%) dari total 12 Siswa yang mencapai nilai KKM, masih ada 9 siswa yang nilainya di bawah KKM.

Deskripsi Hasil Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 2 (dua) pertemuan dengan menerapkan metode Picture And Picture, 1 (satu) pertemuan untuk pelaksanaan tindakan dan pelaksanaan tes tertulis dan 1 (satu). Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu apersepsi, kegiatan inti, dan penutup

Melalui penerapan metode Picture And Picture pada siklus I, nilai rata-rata kemampuan siswa adalah 64,2 , nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 50. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sejumlah 6 siswa(50%) dari total 12 siswa anak SDN Luwang 01 Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.

Deskripsi Hasil Siklus II

Kemampuan hasil belajar ciri-ciri perkebangan fisik laki-laki dan perempuan pada siswa kelas VI SDN Luwang 01 Semester I menunjukkan peningkatan, menjadi nilai rata-rata 80,8(di atas nilai KKM), nilai tertinggi 100, nilai terendah 70 dan siswa yang mencapai nilai KKM menjadi 12 Siswa atau 100%) , berarti tidak ada siswa yang nilainya di bawah KKM.

Pembahasan

Melalui penerapan metode Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan hasil belajar dalam ciri-ciri perkebangan fisik laki-laki dan perempuan pada siswa kelas VI SDN Luwang 01 Semester I dari kondisi awal nilai rata-rata siswa 51.6 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 3 siswa(25%)ke kondisi akhir nilai rata-rata 80,8 dengan siswa yang mencapai ketuntasan KKM sejumlah 12 Siswa atau 100%) pada siswa kelas VI SDN Luwang 01 Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016.

PENUTUP

Simpulan

1. Penggunaan modelpembelajaran Picture and Picture tentangperkembangan fisik anak laki-laki dan perempuansangat efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

2. Penggunaan modelpembelajaran Picture and Picture khusus perkembangan fisik anak laki-laki dan perempuanjuga dapat menumbuhkan keberanian, kreativitas dan tanggung jawab siswa dalam diskusi kelompok, sehingga tidak menimbulkan kebosanan selama proses pembelajaran.

Saran

Guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode belajar yang tepat, menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas, sehingga murid merasa senang di dalam kelas. Memberi tugas yang sudah diukur dengan kemampuan peserta didik, mempertimbangkan waktu penyelesaian tugas, tentang cara pengerjaan tugas, member penjelasan tentang maksud dan teknik penyelesaiannya dalam setiap member tugas. Menjalin hubungan dengan orang tua, lebih-lebih bagi yang anaknya mengalami hambatan dalam belajarnya serta anak yang bertingkah laku tidak sebagaimana layaknya peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro Toha, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Setiawan, Denny. 2003. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Winataputra Udin, S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K. 2006.Teknis Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Wardhani, IGAK. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka

Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas.2003. UU Nomor 20 Tahun 2003. Tentang SISDIKNAS. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Nasution, S. 2006. Asas-asas Kurikulum.Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.