UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN TIGA ANGKA MELALUI METODE DEMONTRASI DAN LATIHAN INTENSIF

KELAS III SEMESTER I SDN SEMAWUR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Dwi Siswanti

SDN Semawur, Kec. Ngawen, Kab. Blora

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dan latihan insentif dalam proses pembelajaran Matematika pada kompetensi dasar menggunakan Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka yang menggunakan dua tanda pengerjakan hitung atau lebih pada siswa kelas III semester I di SDN Semawur Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Penggunaan alat perga secara tepat didalam Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka pada pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari 4 tahap, yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III tahun pelajaran 2019/2020 Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi beljar siswa mengalami peningkatan dari Pra siklus sampai siklus II yaitu, Pra siklus (47%), siklus I (80%), siklus II (93%). Pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi dan Latihan Intensif yang diterapkan juga dapat meningkatkan proses pembelajaran, hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya aktifitas belajar siswa dan juga hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi siswa yaitu pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat dari 14 siswa atau 74% meningkat menjadi 19 siswa atau 100%. Meningkatkan motivasi belajar siswa dan membangkitkan minat proses pembelajaran yang ditumbuhkan dari siswa yang inovatif. Pembelajaran efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka dengan metode Demonstrasi dan Latihan Intensif Kelas III semester I, telah terjadi peningkatan hasil belajar. Dari target yang diinginkan yaitu ≥85% dari 19 siswa, yang memperoleh nilai ≥85 sebanyak 19 siswa atau 100%

Kata Kunci : Matematika, Demontrasi dan Latihan Intensif, Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam rangka menciptakan sistem pendidikan nasional yang mantap, berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional, serta mampu menjawab tantangan masa kini dan masa depan, pendidikan nasional kini terus ditata dan dikembangkan dengan memberikan prioritas pada aspek-aspek yang dipandang strategi bagi masa depan bangsa. Prioritas tersebut adalah pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bersamaan dengan peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi pada semua jenis, jenjang, dan jalur pendidikan.yakni pendidikan formal yang diserahkan kepada sekolah untuk melaksanakan pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan di Sekolah Dasar yang diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan,sikap perilaku dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta pendidikan menengah.Anak perlu diberikan diberikan berbagai pengetahuan untuk melatiih kecerdasan intelektual dan karakteristik anak sejak dini,ketrampilan yang dimiliki eloh anak untuk digali dan dikembangkan, ini adalah menjadi tanggungjawb guru dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, selain mengembangkan siap intelektual dan ketrampilan juga untuk membna nilai sikap anak juga selalu untuk dibina agar generasi mendatang memiliki kecerdasan yang tinggi,memiliki keimanan dan ketrampilan,merupakan modal dasar untuk menuju Indonesia yang makmur dan berkeadilan.

Tujuan belajar matematika di Sekolah Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan anak, untuk melaih cara memecahkan masalah yang dihadapi saat ini dan waktu yang akan datang hal ini perlu untuk dipersiapkan sejak dini yang lebih tepat adalah melalui pembelajaran matematika. .Dalam penelitian ini mencoba mencari cara yang tepat untuk pembelajaran matematika karena selama ini pelajaran matematika selalu menjadi momok bagi, tidak pada anak di sekolah dasr saja melainkan disemua jenjang pendidikan pelajaran matematika yang paling ditakuti oleh anak .Peneliti mencoba menggunakan metode demontrasi dan latihan intensif untuk menyelaikan pengerjakan hitung camuran matematika di kelas III SDN Semawur

Pada dsarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa dan anak kota, anak orang kaya dan,anak orang miskin,anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia selama mereka normal terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangannya sikap berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu yang harus kita olah sehingga subur bagi perkembangan kedua sifat, anugerah Tuhan tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, gurumengajukan pertanyaan yang menantang,dan guru mendorong anak untuk melakukan latihan secara intensif misalnya melaksanakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud di atas

Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah,dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah.Kedua jenis berpikir tersebut,kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya asa pada diri anak sejak lahir.Oleh karena itu tugas guru adalah mengembangkan,antara lain sering memberikan tugas dan latihan secara terbuka.

Metode tugas dilakukan selain untuk melatih kecerdasan juga melatih anak untuk bertanggungj terhadap tugas yang diberikan,menurut pengmatan dan penilaian anak didalam kelas pada waktu diberikan tugas penyelesaiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan.karena anak didalam juga dalam belajar kurang sungguh-sungguh karena lebih memetingkan bermain daripada belajar apalagi di desa minat belajar sangat rendahdan perlu untuk diberikan perhatian dan penanganan secara serius.Dalam kenyataannya anak diberikan penjelasan satu atau dua kali belum bisa memahami secara maksimal .sesuai yang diharapkan oleh guru.

Tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran Matematika di kelas III semester I SDN Semawur untuk materi “Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka yang dicapai oleh anak masih ” dibawah rata-rata KKM. Oleh sebab itu maka guru perlu mengadakan Penelitian Tindakan Kelas.

Kendala atau permasalahan dari kurangnya prestasi belajar siswa yang dicapai adalah:

  1. Minat belajar siswa masih rendah perlu untuk ditingkatkan
  2. Malas belajar di rumah karena kurang perhatian dari orang tua
  3. Lupa mengerjkan PR dirumah karena sering bermain di rumah dan belum memiliki tanggungjawab.
  4. Kesibukan dari orang tua sehingga tidak sempat mendampingi belajar putra-putrinya pada waktu di rumah.
  5. Kurang memanfaatkan sumber belajar di lingkungan sekolah dan alat peraga.

Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat dirumuskan:

  1. Apakah melalui penggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika dalam Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka terhadap siswa kelas III semester I di SDN Semawur pada tahun pelajaran 2019/2020 ?
  2. Apakah memelalui tugas dan latihan secara intensif dapat miningkatkan hasil belajar matematika tentang Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka bagi siswa kelas III semester I di SDN Semawur pada tahun pelajaran 2019/2020 ?.
  3. Apakah dengan metode demontrasi dan latihan intensif dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka bagi siswa kelas III semester I di SDN Semawur pada tahun pelajaran 2019/2020 ?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas peneliti dapat merumuskan tujuan penelitian perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut: Untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dan latihan insentif dalam proses pembelajaran Matematika pada kompetensi dasar menggunakan Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka yang menggunakan dua tanda pengerjakan hitung atau lebih pada siswa kelas III semester I di SDN Semawur Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Untuk mendeskripsikan penggunaan alat perga secara tepat didalam Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka pada pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal pada mata pelajaran matematika. Untuk mencari penyebab yang menghambat keberhasilan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas III semester I di SDN Semawur Kecamatan Ngawen

 

 

 

 

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

Bagi Siswa

  1. Meningkatkan minat belajar siswa, khususnya mata pelajaran Matematika tentang Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka
  2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka yang menggunakan dua tanda pengerjakan hitung atau lebih
  3. Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa baik secara pribadi maupun kelasikal.

Bagi Guru

  1. Dapat memberikan masukan bagi teman guru tentang langkah-langkah yang tepat dalam menggunakan metode demontrasi dan tugas latihan intensif untuk kelas III semester I di SDN I Ngawen
  2. Mengetahui kelemahan atau kelebihan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan pengelolaan kelas.
  3. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran. kususnya Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka yang menggunakan dua tanda atau lebih tanda pengerjakan hitung.

Bagi Sekolah

  1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika di SDN Semawur
  2. Memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik dan memuaskan sehingga menjadi sekolah yang menjadi pilihan masyarakat .

Bagi Pembaca

Sebagai bahan acuan dan alternatif dalam mengantisipasi kegagalan belajar khususnya berlatih mengungkapkan pendapat baik untuk diri sendiri, anak, dan kemajuan pendidikan di sekolah dasar.

Bagi Peneliti

  1. Meningkatkan wawasan penulis dalam menggunakan metode demontrasi dan tugas latihan intensif untuk memperoleh prestasi belajar matematika,Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka yang menggunakan dua tanda pengerjakan hitung atau lebih anak kelas III semester I di SDN Semawur
  2. Sebagai pengalaman dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa. mata pelajaran matematika di SDN Semawur Kecamatan Ngawen.
  3. Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan pembelajaran untuk waktu yang akan datang baik untuk dirinya maupun pada peserta didik .

 

 

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah “Penguasaan Pengetahuan atau Ketrampilan yang dikembangkan oleh pelajaran yang lazim ditunjukkan oleh nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru”. (Depdikbud, 1995:787).

Pembelajaran Matematika

Matematika adalah terjemahan dari Mathematic. Namun arti atau definisi yang tepat dari Matematika dapat diterapkan secara eksask (pasti) dan singkat. James dan Jarnes (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa Matematika adalah “Ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri”.

John dan Rising (1972) mengatakan bahwa Matematika adalah pola pikir pola pengorganisasian pembuktian yang logis. Matematika adalah bahasa yang cemat, akurat, dan jelas, representasinya dengan simbol yang padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide (gagasan) dari pada mengenai bunyi.

Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasikan sifat-sifat atau teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma-aksioma, sifat-sifat, atau teori-teori yang telah dibuktikan kebenarannya.

Matematika adalah ilmu tentang pola, keteraturan pola atau ide. Dan matematika itu adalah suatu seni keindahannya terdapat pada keturunan dan keharmonisannya. Jadi menurut Johnson dan Rising jelas bahwa matematika adalah ilmu deduktif.

Biggs (1991) dalam pendahuluan Teaching for Leaning The View From Cognitif Psychology mendefinisikan belajar dalam tiga macam perumusan yaitu: rumusan kuantitatif, rumusan institusional, rumusan kualitatif.

Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional (tujuan kelembagaan) belajar dipandang sebagai proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atau materi yang telah dikuasai siswa. Secara kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dalam pemahaman-pemahaman secara manafsirkan dunia disekeliling siswa.

Metode Demonstrasi dan dan tugas Latihan Insentif

Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dengan “mempertunjukkan sesuatu” yang dipertunjukkan dapat berupa suatu rangkaian percobaan, suatu model alat atau suatu ketrampilan peragaan tertentu. Dalam metode ini siswa dituntun memperhatikan suatu objek atau proses yang didemonstrasikan.

  1. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
  2. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  3. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
  4. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
  5. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
  6. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
  7. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan.
  8. Guru membuat kesimpulan.

Metode tugas Latihan Intensif

Metode tugas latihan intensif suatu cara mengajar dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau petunjuk guru.

Langkah-langkah dalam mempersiapkan metode pemberian latihan yang efektif antara lain:

  1. Guru merangsang anak belajar lebih baik, harga diri dan kemampuan berdiri sendiri.
  2. Guru menanamkan rasa cinta anak terhadap mata pelajaran serta kebiasaan menghargai waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
  3. Tugas yang diberikan harus jelas dan tidak membingungkan
  4. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan latihan soal harus cukup
  5. Hendaknya dipersiapkan pola rencana kontrol atau pengawasan yang sistemati dan efektif, sehingga mendorong siswa bekerja dengan jujur dan sungguh-sungguh.
  6. Bentuk bahan yang ditugaskan bersifat minat, dapat merangsang untuk berusaha sendiri, mencari, mendalami, mengalami dan menyelesaikan serta menyampaikan sendiri.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Lokasi

Penelitian ini dilakukan di kelas III semester I SDN Semawur Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2019/2020

Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dalam tahapan Pra siklus.dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2019 Siklus I dilaksanakan tanggal 28 Agustus 2019 dan Siklus II dilaksanakan tanggal 18 September 2019.

Mata Pelajaran

Penelitian ini dilakukan pada waktu pelajaran Matematika tentang Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka pengerjakan hitung atau lebih melalui metode demontrasi dan tugas latihan intensif kelas III semester I di SDN Semawur Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2019/2020.

 

Subyek Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelas III dimana jumlah siswa terdiri dari 19 siswa dengan perbandingan 8 putri dan 11 putra dengan karakteristik siswa mayoritas kehidupan dari kalangan Petani dengan tingkat kemampuan ekonomi dan kepandaian siswa rata-rata kurang. Penelitian dilaksanakan di SDN Semawur, karena peneliti mengajar di sekolah tersebut, dengan dibantu teman sejawat yaitu Sri Pujiati, S.Pd.SD.

Sumber Data

Data Penelitian Tindakan Kelas ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas yaitu peneliti sendiri dan siswa Kelas III semester I SDN Semawur Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2019/2020.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:

Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada setiap ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis.

Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesame pendidik yang mengampu mata pelajaran matematika dan kepala sekolah. Observer dan kepala sekolah ikut masuk dalam ruangan kelas, untuk mengamati langsung kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diikuti terus menerus baik dari sisi pendidiknya maupun dari sisi peserta didik. Hal-hal yang diobservasi adalah sikap, ucapan, gerakan dan tingkah laku peserta didik maupun langkah-langkah yang diambil oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ini yang akan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

Refleksi dari teman sejawat sesama pendidik yang mengajar mata pelajaran matematika dan kepala sekolah dilksanakan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperoleh perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya.

Validasi Data

Validasi data meliputi validasi hasil belajar dan validasi proses pembelajaran.

Validasi Hasil Belajar

Validasi hasil belajar dikenakan pada instrumen penelitian yang berupa tes. Validasi ini meliputi validasi teoritis dan validasi empiris. Validasi teoritis dan validasi empiris. Validasi teoritis artinya mengadakan analisis artinya mengadakan analisis instrumen yang terdiri atas fase validity (tampilan tes) content validity (validitas isi) dan construct validity (validitas konstruksi).

Validasi empiris artinya analisis terhadap butir-butir tes, yang dimulai dari pembuatan kisi-kisi soal penulisan butir-butir soal, kunci jawaban dan kriteria pemberian skor.

 

 

Validasi Proses Pembelajaran

Validasi proses pembelajaran dilakukan dengan teknik triangulasi yang meliputi: triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan observasi terhadap subyek penelitian yaitu siswa kelas III SDN Semawur dan kolaborasi dengan guru kelas. Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi selain metode observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran Matematika.

Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:

  1. Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.
  2. Menganalis observasi teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan reflesi setiap siklus.

Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing melalui empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data, dan tahap refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pra Siklus

Pelaksanaan pembelajaran pra siklus dilakukan dengan mengadakan proses pembelajaran belum sesuai dengan tahap-tahap yang tertera dalam rencana pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan tes formatif dan dinilai kemudian hasilnya dimasukkan dalam daftar nilai dan kolom indikator keberhasilan. Rendahnya prestasi tersebut menunjukkan bahwa langkah pembelajaran pada Pra siklus belum efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa.

Dalam melaksanakan penelitian Pra Siklus dapat berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Namun masih ada kekurangan dan hasil belum memuaskan untuk itu perlu dilanjutkan ke Siklus berikutnya. Adapun hasil penelitian Pra Siklus adalah sebagai berikut: hasil penelitian: Pra Siklus hasil tes formatif dengan nilai rata-rata 73 dengan ketuntasan baru mencapai 53% sehingga yang belum tuntas 47%.

Berdasarkan data pada daftar dan grafik hasil tes formatif pembelajaran matematika dengan materi menyelesaikan soal Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka dengan menggunakan dua tanda pengerjakan hitung atau lebih dapat ditunjukkan hasil sebagai berikut

  1. Nilai rata-rata kelas : 83
  2. Jumlah siswa yang tuntas : 14 siswa
  3. Jumlah siswa yang belum tuntas : 5 siswa
  4. Persentase ketuntasan belajar siswa : 90%

Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, diketahui bahwa siswa kelas III SDN Semawur yang mendapat nilai dari KKM yaitu 75 sebanyak 14 siswa. Dengan demikian siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal untuk materi Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka sebanyak 5 siswa (26%). Sedangkan yang sudah mencapai KKM 14 siswa (74%) dari 19 siswa.

Berdasarkan hasil tes formatif pembelajaran matematika tentang Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka dengan menggunakan tanda dua tanda pengerjakan hitung atau lebih dapat ditunjukkan hasil sebagai berikut:

  1. Nilai rata-rata kelas : 93
  2. Jumlah siswa yang tuntas : 19 siswa
  3. Jumlah siswa yang belum tuntas : 0 siswa
  4. Persentase ketuntasan belajar siswa : 100%

Hasil tes formatif Perbaikan Pembelajaran Matematika Pra Siklus, Siklus I, Siklus dan II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Dari hasil tes tersebut diatas, sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar, mencapai KKM yaitu 75.

Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, diketahui bahwa siswa kelas III SDN Semawur yang mendapat nilai dari KKM yaitu 75 sebanyak 19 siswa. Dengan demikian siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal untuk materi Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka sebanyak 0 siswa (0%). Sedangkan yang sudah mencapai KKM 19 Siswa (100%) dari 19 siswa.

Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

Pra Siklus

Hasil penelitian Pra Siklus adalah sebagai berikut: hasil penelitian: Pra Siklus hasil tes formatif dengan nilai rata-rata 73 dengan ketuntasan baru mencapai 53% sehingga yang belum tuntas 47%.

Daftar dan tabel hasil tes formatif pembelajaran Matematika di atas menunjukkan bahwa:

  1. Nilai rata-rata kelas : 73
  2. Jumlah siswa yang tuntas : 10 siswa
  3. Jumlah siswa yang belum tuntas : 9 siswa
  4. Persentase ketuntasan belajar siswa : 53%

Siklus I

Dampak yang ditimbulkan dari penerapan metode diskusi dengan penugasan dengan bantuan alat peraga selama dua siklus terhadap pencapaian hasil belajar siswa sangat nampak jelas pada siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1, 12 siswa memperoleh nilai diatas 75 atau lebih dan ketuntasan mencapai 80%. Jadi masih ada 20% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sekolah.

Siklus II

Pada siklus 2, siswa yang memperoleh nilai diatas 75 mencapai 14 siswa dari 1 siswa yang ada. Ini berarti prosentase ketuntasan secara klasikal mencapai lebih mencapai 93% yang artinya proses pembelajaran telah tuntas secara klasikal. Dari hasil ini, indikator keberhasilan yang berbunyi: meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas tuntas belajar pada ulangan harian minimal 10% telah tercapai. Dan meningkatnya kompetensi guru dalam proses pembelajaran minimal 15% juga tercapai.

Perbandingan Nilai Antar Siklus

Tabel 4.12 Peningkatan hasil tes formatif perbaikan pembelajaran Matematika Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pra Siklus Siklus II Siklus II
Nilai rata- rata Jumlah siswa Persen tase Nilai rata- rata Jumlah siswa Persen tase Nilai rata-rata Jumlah siswa Persen tase
Tnts Blm Tnts Blm Tnts Blm
73 10 9 53% 83 14 5 83% 93 19 0 100%

 

Dari tabel dan grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil tes formatif siswa. Pra Siklus nilai rata-rata hanya 73, Siklus I mengalami peningkatan menjadi 83, dan Siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi 100. Ini menunjukkan hasil tes formatif yang maksimal. Demikian juga tingkat ketuntasan prestasi belajar dari Pra Siklus hanya 53%, Siklus I menjadi 83% dan Siklus II 100%. Ini menunjukkan bahwa setelah diadakan perbaikan pembelajaran siswa semakin memahami materi yang disampaikan oleh guru. Ini terbukti adanya peningkatan nilai hasil tes formatif, serta ketuntasan belajar siswa pada setiap siklusnya.

Tabel 4.13. Perbandingan Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Tuntas 53% 74% 100%
2. Tidak Tuntas 47% 26% 0%

 

PENUTUP

Simpulan

Penggunaan metode Demonstrasi dan Latihan Intensif dalam upaya meningkatkan hasil belajar Matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka sangat dibutuhkan agar siswa aktif mengikuti pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi dan Latihan Intensif yang diterapkan juga dapat meningkatkan proses pembelajaran, hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya aktifitas belajar siswa dan juga hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi siswa yaitu pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat dari 14 siswa atau 74% meningkat menjadi 19 siswa atau 100%. Meningkatkan motivasi belajar siswa dan membangkitkan minat proses pembelajaran yang ditumbuhkan dari siswa yang inovatif.
  2. Pembelajaran efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Tiga Angka dengan metode Demonstrasi dan Latihan Intensif Kelas III semester I, telah terjadi peningkatan hasil belajar. Dari target yang diinginkan yaitu ≥85% dari 19 siswa, yang memperoleh nilai ≥85 sebanyak 19 siswa atau 100%. Karena keefektifitasan sudah terbukti dan disajikan oleh peneliti secara langsung dalam tahapan 2 siklus.

Saran

Saran yang ingin disampaikan oleh peneliti pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Bagi Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah sebaiknya lebih mengembangkan, memotivasi, meningkatkan tanggungjawab guru dan memperbaiki pola pembelajaran yang diajarkan oleh guru kepada peserta didik

Bagi Guru

Bagi guru sebaiknya dalam menyampaikan materi pembelajaran tidak monoton sehingga siswa tidak bosan dan jenuh. Sebaiknya dalam proses belajar mengajar guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak cepat monoton dalam mengikuti pembelajaran. Guru sebaiknya juga memberikan motivasi pada siswa sehingga siswa merasa diperhatikan oleh guru dan hubungan antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik.

Bagi Sekolah

Bagi pihak sekolah diharapkan untuk menciptakan lingkungan belajar dan sarana pembelajaran yang lebih lengkap, sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad. 2000. Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algen Sindo.

Alwasilah Chaeda. 1997. Politik, Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Anita. 2005. Cooperatif Learning. Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.

Asmawi, dkk. 2005. Test dan Asesmen di SD. Jakarta: Uiversitas Terbuka.

Buchori, dkk. 2004. Gemar Membaca Matematika 5. Semarang. Aneka Ilmu.

Depdikbud. 1994. Pengelolaan Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Petunjuk Peningkatan Mutu di Sekolah Dasar, Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Detaktik Metodik Umum. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SD/TK.

Depdikbud. 1996. Struktur Kalimat Bahasa Indonesia.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD.

Depdikbud. 1996. Struktur Kata.Semarang: Proyek Peningkatan Mutu Baca, Tulis, Hitung SD. Depdiknas. 2006. Standar Isi. Jakarta.

Endang, Retno W. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: UNNES.

Hamalik, Umar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

Seiler, Pam dan Tamera Bryant, 2002. The Values Book for Children, Jakarta. Gramedia.

Subarjo, dkk. 1990. Bahan Penataran Kurikulum SD 175 yang disempurnakan dengan pendekatan CBSA, Semarang: Tim Penatar Provinsi Dati I Jawa Tengah.

Suciati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suminarsih. 2005. Model Pembelajaran. Semarang: Widya Iswara.

Wahyudin Dinn. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, IGAK, dan Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.

Zaenal, Aqib. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.