Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi dan Alat Peraga Gambar
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†MELALUI METODE DISKUSI DAN ALAT PERAGA GAMBAR KELAS V SDN Sidomulyo 01 KEC. UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG tahun 2017/2018
SDN Sidomulyo 01 Kecamatan Ungaran Barat
ABSTRAK
Identifikasi masalah yang tampak dalam proses belajar mengajar IPS di SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesiaâ€, dari 37 siswa, yang mendapatkan nilai ≥ 70 ada 17 (45,95%) siswa. Masih ada 54,05% belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPS yaitu 70. Hasil belajar rendah tersebut karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep. Pemecahan masalah yang dilakukan guru yaitu dengan melakukan pembelajaran untuk mengatasi kesulitan konsep “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†yang diterapkan adalah metode Diskusi dan alat peraga gambar. Penelitian ini menggunakan jenis PTK (penelitian tindakan kelas), dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2017. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah: siswa kelas V yang berjumlah 37 siswa. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pembelajaran dengan menggunakana metode Diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas V di SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu prasiklus 64,86; siklus I rata-rata 72,70 dan siklus II 78,51; (2) Pembelajaran dengan menggunakana metode Diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar secara klasikal IPS siswa Kelas V di SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu prasiklus 54,05%; pada sikus I meningkat menjadi 67,57% dan siklus II mencapai 86,49%.
Kata kunci: hasil belajar, Diskusi dan alat peraga gambar
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di sekolah merupakan proses kegiataan terencana dan teroganisir yang terdiri atas kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan intelektual siswa. Guru dituntut untuk menyampaikan segala macam pengetahuan dan pemahaman kepada anak didik. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikan anak didik sebagai generasi penerus yang cerdas, terampil, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat menyongsong masa depan yang lebih baik.
Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan tanggung jawab bersama antara guru, orang tua dan pemerintah. Untuk mewujudkan semua itu guru dan orang tua memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan belajar anak didik.
Guru harus senantiasa menciptakan suasana belajar yang kondusif untuk dapat mendorong keberhasilan belajar siswa. Pencapaian hasil ditentukan oleh kompetensi atau kemampuan guru dalam mengelola interaksi belajar mengajar. Kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan pencapaian tujuan pembelajaran melalui strategi pembelajaran. Salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah memilih dan menetapkan metode pengajaran serta menggunakan suatu pendekatan yang tepat dalam pembelajaran.
Rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang berakibat pada prestasi belajar siswa, juga terjadi di kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilaksanakan di kelas V SDN Sidomulyo 01 Ungaran Barat, Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas masih bersifat konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh guru yang masih dominan mengajar hanya dengan metode ceramah dengan menggunakan buku-buku penunjang saja, sementara siswa hanya mencatat hal-hal yang diinformasikan oleh guru. Hal ini tentu menyebabkan kurangnya keaktifan yang dilakukan siswa di dalam kelas sehingga berakibat rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Ungaran Barat, Kabupaten Semarang khususnya dalam mata pelajaran IPS. Berdasarkan fakta dilapangan ditemukan nilai ulangan harian siswa yang masing tergolong rendah dari standar minimal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Diperoleh data 20 siswa (54,05%) yang mendapat nilai rendah dibawah standar minimal dari 37 jumlah siswa yang ada.
Upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan mengetahui respons siswa maka digunakan metode diskusi dan alat peraga gambar dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Ungaran Barat, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Alasan menggunakan metode diskusi dan alat peraga gambar karena dalam materi pelajaran ini perlu untuk didiskusikan dengan melihat gambar dari “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesiaâ€. Materi tersebut tidak bisa dilihat langsung oleh para siswa kecuali yang berasal dari suku bangsa dan budaya sukunya, maka membutuhkan alat peraga gambar. Dengan metode diskusi akan merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam perdebatan ilmiah; melatih peserta didik untuk berfikir kritis dan terbuka; dan mengembangkan suasana demokratis dan melatih peserta didik berjiwa besar. Metode diskusi yang dimaksud adalah suatu metode yang dilakukun oleh guru untuk memberikan umpan balik atau berkomunikasi secara langsung dengan siswa, kenyataannya sekarang masih banyak guru yang belum menggunakan metode diskusi secara maksimal.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
· Apakah dengan metode diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ?
· Apakah dengan metode diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar klasikal dalam pembelajaran IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPS serta meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Tujuan Khusus Penelitian
a. Meningkatkan hasil belajar IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†dengan metode diskusi dan alat peraga gambar pada siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
b. Meningkatkan ketuntasan hasil belajar klasikal IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†dengan metode diskusi dan alat peraga gambar pada siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi.
c. Memudahkan penguasaan konsep “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesiaâ€.
d. Meningkatkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah dalam kelompok.
e. Menumbuhkan sikap bertanggungjawab dan berani mengemukakan pendapat.
f. Memperoleh suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.
g. Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Pembelajaran berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.
h. Umpan balik penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar.
i. Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok.
2. Bagi Guru
a. Memberikan alternatif bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran IPS.
b. Mengembangkan kemampuan guru dalam merancang metode yang menyenangkan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran lain.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif meningkatkan kualitas pengajaran sekolah.
b. Mengoptimalkan penggunaan media dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Catharina dan Rifa’i, 2009: 4). Aspek-aspek yang diperoleh sebagai perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang telah dipelajari. Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan kepada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema-skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori (Purwanto, 2009: 42).
Dimyati dan Mudjiono (2010: 200) menyatakan bahwa hasil belajar yaitu tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Hasil belajar, menurut Nasution (2006: 36), adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Dalam proses pembelajaran, dalam periode waktu tertentu dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menyerap pelajaran. Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar manusia memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester.
Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa menurut Winkel (2009:82) adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka. Menurut Surakhmad (2004:25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu indek dalam menentukan keberhasilan siswa.
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran khususnya dapat dicapai. Hasil belajar berbentuk perubahan perilaku yang meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang disebabkan karena telah menguasai bahan yang diajarkan sesuai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar dan dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian. Tes ini disusun dan dikembangkan dari pengetahuan, pemahaman, atau aplikasi suatu konsep yang dipelajari oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Metode Diskusi dan Alat peraga gambar
Berbagai metode, pendekatan, strategi maupun model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran PKn yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan serta karakteristik yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas tertentu, namun masing-masing memiliki satu tujuan yang sama yaitu memperlancar proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PKn dan meningkatkan prestasi belajar mengajar siswa.
Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar PKn siswa, metode diskusi kelompok adalah metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Sumantri (1999) dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar†mengemukakan tentang pengertian, tujuan, serta alasan penggunaan metode diskusi.
Kerangka Berfikir
Pemahaman siswa akan mata pelajaran IPS materiâ€Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†yang rendah menyebabkan rendahnya tingkat pencapaian hasil belajar. Dengan metode Diskusi dan alat peraga gambar diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†dengan mudah, mengembangkan kemampuan akademik, saling membantu antara teman terutama yang mengalami kesulitan belajar, dan saling bertanggungjawab antar anggota kelompok. Selain itu guru kelas juga bertambah pengetahuan dan kreativitas dalam merancang pembelajaran materiâ€Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†sesuai karakteristik siswa.
Identifikasi masalah yang tampak dalam proses belajar mengajar IPS di SDN Sidomulyo 01 Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada kompetensi dasar “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesiaâ€, dari 37 siswa, yang mendapatkan nilai ≥ 70 ada 17 siswa dan 20 siswa mendapatkan nilai di bawah 70. Nilai tersebut belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPS yaitu 70. Hasil belajar rendah tersebut karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan metode diskusi dan alat peraga gambar dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Kerangka pikir penelitian tersebut dapat divisualisasikan dalam bagan berikut ini.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
· Dengan metode diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
· Dengan metode diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar klasikal dalam pembelajaran IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
MetodOLOGI PENelitian
Setting Penelitian
Tempat penelitian ini terletak di Sekolah Dasar Negeri Sidomulyo 01 Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Waktu penelitian yaitu semester I tahun ajaran 2017/2018 pada bulan Agustus hingga September 2017.
Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Sidomulyo 01 Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yang terdiri dari 37 siswa.
Sumber Data
Jenis Data
Data Kuantitatif
Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif hasil belajar siswa kelas V berupa nilai ulangan harian sebelum pembelajaran IPS menggunakan metode diskusi dan alat peraga gambar dan nilai tes tiap akhir siklus.
Data Kualitatif
Data kualitatif didapatkan dari minat belajar siswa yang diperoleh melalui observasi oleh peneliti dan teman sejawat.
Sumber Data
Siswa, dari siswa akan diperoleh data berupa: Hasil belajar yang dilakukan melalui tes pada setiap akhir siklus.
Guru
Dari guru akan diperoleh berupa hasil pengolahan data hasil tes siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode diskusi dan alat peraga gambar. Contoh alat peraga gambar dalam penelitian ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Perencanaan
Tahap perencanaan prasiklus mula-mula memilih mata pelajaran, materi pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran. Kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan materi, sumber belajar, dan metode serta alat peraga yang diperlukan maupun lampiran-lampirannya. Mulai dari lembar kerja siswa, lembar pengamatan, lembar tes, dan lembar analisis.
Pelaksanaan
Pembelajaran prasiklus peneliti laksanakan pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2017, dengan langkah-langkah pelaksanaannya antara lain, kegiatan pendahuluan melaksanakan berdoa dan mengecek kehadiran siswa, memberi informasi pelajaran apa yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dengan mengkaitkan pelajaran yang akan disampaikan dengan pelajaran yang lalu, dan memusatkan perhatian siswa. Pada kegiatan inti, peneliti menyampaikan materi pelajaran IPS tentang “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesiaâ€.
Pengamatan
Tahap pengumpulan data ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Kepala sekolah dan teman sejawat sebagai observer mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Kondisi awal hasil belajar IPS tentang “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†dilaksanakan belum menggunakan metode Diskusi dan alat peraga gambar, yaitu guru hanya menjelaskan “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†menggunakan gambar yang ada di buku pelajaran. Pada awalnya rerata nilai yang diperoleh 64,86, siswa yang mencapai ketuntasan belajar 17 siswa (45,95%) dan masih ada 20 siswa (54,05%) belum tuntas dengan mendapatkan nilai < 70.
Refleksi
Pada kondisi awal hasil belajar IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†bagi siswa Kelas V SDN Sidomulyo 01 masih rendah, terlihat pada hasil tes, dari sejumlah 37 siswa, hanya 17 siswa yang tuntas belajar (45,95%) masih di bawah ketuntasan klasikal 80% yang diharapkan.
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Pembahasan didasarkan pada hasil refleksi pada setiap siklus dari kegiatan pembelajaran menggunakan metode Diskusi dan alat peraga gambar.
Siklus I
Berdasarkan nilai hasil belajar pada prasiklus I, nilai rata-rata adalah 64,86 dengan ketuntasan belajar klasikal 45,95% (17 siswa) dengan mendapatkan nilai ³ 70. Pada siklus I, nilai rata-rata siklus I adalah 72,70 dengan ketuntasan belajar klasikal 67,57% (25 siswa) dengan mendapatkan nilai ³ 70. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil tes pada praslus dan siklus I.
Indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan ketuntasan belajar individu adalah 70 dan ketuntasan belajar klasikal adalah 80%. Berdasarkan nilai hasil belajar siklus I ini menunjukkan ketuntasan belajar klasikal 67,57% belum mencapai 80%.
Siklus II
Berdasarkan nilai hasil belajar pada siklus II, nilai rata-rata siklus II adalah 78,51 dengan ketuntasan belajar klasikal 86,49% (32 siswa) dengan mendapatkan nilai ³70, dan masih ada 5 siswa belum tuntas dengan mendapatkan nilai < 70. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II.
Indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan ketuntasan belajar individu adalah 70 dan ketuntasan belajar klasikal adalah 80%. Berdasarkan nilai hasil belajar siklus II ini menunjukkan ketuntasan belajar klasikal 86,49% sudah mencapai dan lebih dari 80%.
Peningkatan Hasil Belajar Belajar
Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran prasiklus I, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada daftar skor hasil tes.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa dengan menggunakan metode Diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar klasikal pelajaran IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†pada siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatan hasil belajar IPS materi “Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia†siswa kelas V SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
- Pembelajaran dengan menggunakana metode diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas V di SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu prasiklus 64,86; siklus I rata-rata 72,70 dan siklus II 78,51.
- Pembelajaran dengan menggunakana metode diskusi dan alat peraga gambar dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar secara klasikal IPS siswa Kelas V di SDN Sidomulyo 01 Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu prasiklus 45,95%; pada sikus I meningkat menjadi 67,57% dan siklus II mencapai 86,49%.
Implikasi
Metode diskusi dan alat peraga gambar ini memberikan kesempatan siswa belajar secara bersama secara menarik. Metode diskusi dapat diimpllikasikan dalam penyampaian bahan pengajaran yang melibat aktifkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru dan kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
Saran
Menurut hasil kesimpulan di atas, maka disarankan:
1. Bagi siswa, perlu memanfaatkan metode diskusi dan alat peraga gambar ini dengan melatih keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan; melatih dan membentuk kesetabilan sosial-emosional; mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif.
2. Mengingat pentingnya peran guru dalam memilih media dan metode pembelajaran yang ada, maka sebaiknya metode diskusi dan alat peraga gambar ini dapat digunakan juga pada mata pelajaran kelas lain sesuai kebutuhan masing-masing.
Daftar Pustaka
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widiya.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Catharina, Tri Anni & Achmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES.
Dimyati & Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta
Handayani, Lilik Sri. 2012. Upaya Meningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bumimulyo Kecamatan Batangan Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indrawanto. 204. “Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Nilai Karakter Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPSâ€. Tesis Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Moleong, Lexy J. 2011. Prosedur Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosda Karya.
Nasution, Noehi. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Pitadjeng, 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Reny Yuliati, Ade Munajat. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA.
Slameto. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumantri, Mulyani. 1999. Setrategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek PGSD.
Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar (Dasar & Teknik Metodologi Pengajaran). Bandung: Tarsito Bandung.
Wahida, Lestari. 2014. “Penerapan Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 4 Kombo Kecamatan Dampal Selatankabupaten Tolitoliâ€. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 10
Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama.