UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MEMBUAT SURAT PRIBADI DAN RESMI

MELALUI METODE LATIHAN SIAP ATAU DRILL

PADA SISWA KELAS VI SDN 7 WULUNG

KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2007/2008

 

Kustini

SDN 6 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membuat surat pribadi dan resmi pada siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora dengan menggunakan metode latihan siap atau drill. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 13 siswa. Sedangkan objek penelitian adalah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan metode latihan siap atau drill. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model-model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan terhadap kemampuan siswa membuat surat pribadi dan resmi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan kemampuan membuet surat pribadi dan resmi tersebut dinilai dari 5 aspek yaitu isi gagasan yang dikemukakan,organisasi isi, tata bahasa, kosa kata, dan ejaan. Peningkatan hasil belajar kemampuan membuat surat pribadi dan resmi tersebut dapat dilihat dari pra siklus hanya 33% atau 4 siswa yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 58, kemudian pada siklus I mencapai 5 siswa atau 38% yang mencapai KKM dengan nilai rata rata 60, dan meningkat pada siklus II mencapai 9 siswa atau 69% yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 70. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan metode latihan siap atau drill dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan membuat surat pribadi dan resmi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008.

Kata kunci: Metode Latihan Siap atau Drill, peningkatan kemampuan membuat surat pribadi dan resmi, pembelajaran bahasa Indonesia.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses membawa manusia dari apa adanya kepada bagaimana seharusnya (Sunarya Kartadinata:1996). Apa adanya adalah kondisi nyata peserta didik saat ini, suatu keberadaan anak dengan segala potensi, kemampuan, sifat, dan kebiasaan yang dimilikinya. Sedangkan bagaimana seharusnya adalah suatu kondisi yang diharapkan pada diri anak, berupa perubahan tingkah laku dalam aspek cita, rasa, dan karya yang berlandaskan dan bermuatan nilai-nilai kemanusiaan dan agama yang dianutnya.

Peran guru terhadap kebehasilan pengajaran sangat dominan. Hal ini tampak pada sebagian rincian tugas dan tanggung jawab para guru dalam pelaksanaan pengajaran. Merujuk pada pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen disebtkan “bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidik anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Selain sebagai perancang pengajaran, seorang guru harus mamapu meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa terutama pelajaran tertentu, yang tidak anak sukai, dengan menggunakan bahasa komunikasi yang baik. Bahasa sendiri merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang menunjukkan pentingnya bahasa adalah fungsinya sebagai pemersatu bahasa di nusantara. Maka pembelajaran bahasa juga diarahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa adalah menulis, membaca, menghitung yang harus dipelajari siswa di dalam kelas.

Pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran pokok yang memiliki empat kompetensi / kemampuan yang harus dicapai anak, yaitu kemampuan membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis. Pelajaran bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai pelajaran pondasi, karena dalam pelajaran bahasa Indonesia . Dalam pembelajaran anak- anak merasa terpaksa, karena harus duduk berjam- jam dan diam mendengarkan guru ceramah, bahkan ketika diberi kesempatan untuk bertanya , mereka tidak tahu dan bahkan tidak berani apa yang harus ditanyakan. Demikian pula ketika ditanya oleh guru, mereka tidak tahu bagaimana menjawabnya. Pembelajaran juga hanya di ruang kelas. Guru kurang memahami bagaimana caranya agar siswa mengalami proses belajar yang optimal. Selain itu kurikulum yang sarat dengan berbagai materi pelajaran tidak akan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengaktifkan siswa belajar. Guru merasa terbebani untuk menyelesaikan materi pelajaran yang sudah ditetapkan di dalam kurikulum untuk diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan pula. Di sisi lain ada tuntutan dari masyarakat output dari sekolah yang bersangkutan memiliki nilai atau hasil ujian yang memuaskan orang tua.

Sulitnya untuk membiasakan anak atau siswa mau untuk belajar menulis. Penyebabnya adalah kekurangmampuan siswa karena keterbatasan dirinya sendiri minimnya pengalaman siswa pada tingkat kelas VI. Ada juga keterbatasan sarana maupun prasarana yang kurang memadai di sekolah. Padahal jam pelajaran Bahasa Indonesia memiliki porsi yang cukup banyak. Selama ini siswa jarang melakukan kegiatan menulis dengan kata mereka sendiri.

Siswa hanya menyalin tulisan dari papan tulis, seakan-akan ”diseragamkan” tulisan mereka tersebut. Hal tersebut berakibat pada dangkalnya penguasaan kosakata untuk mengungkapkan gagasan dengan kata lain dan kurang dapat berpikir logis karena siswa selalu dituntun dan jarang diberi kesempatan bertanya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang menunjukkan pentingnya bahasa adalah fungsinya sebagai pemersatu bahasa di nusantara. Maka pembelajaran bahasa juga diarahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Sehingga penggunaan media sangat penting kehadirannya dalam pelajaran. Minimnya penggunaan media oleh guru selama ini perlu diatasi sedikit demi sedikit. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya, tetapi juga tinggi kualitas praktisnya. Siswa hanya dijejali teori tentang menulis, cara menulis, ketentuan-ketentuan menulis sementara teori tersebut jarang dipraktikan. Pembelajaran yang konvensional ini tentu saja jarang atau bahkan tidak menggunakan media, padahal pemanfaatan media memiliki peran yang penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran Hal ini terbukti pada saat mengerjakan Ulangan Harian, hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan membuat surat pribadi dan resmi masih rendah dengan kata lain belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Dari 13 siswa dikelas VI SDN 7 Wulung yang dapat mencapai KKM ada 4 siswa atau 33%, sedangkan 9 siswa (67%) yang lainnya masih belum tuntas atau berada di bawah KKM.

Untuk memecahkan masalah diatas guru melakukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menekankan pada peningkatan kemampuan membuat surat pribadi dan resmi melalui penggunaan metode latihan siap atau drill bagi siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan melalui pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK dengan rumusan masalah yaitu “Apakah penggunaan metode latihan siap atau drill dapat meningkatkan kemampuan membuat surat pribadi dan resmi pada siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun 2007/2008?”

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan perbaikan pembelajaran yang dilakukan melalui pola PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini adalah meningkatkan kemampuan membuat surat pribadi dan resmi pada siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun 2007/2008 melalui penggunaan metode latihan siap atau drill.

Manfaat Penelitian

Secara garis besar, perbaikan pembelajaran ini dapat memberikan sumbangan pikiran bagi dunia pendidikan khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, selain itu perbaikan pembelajaran dengan pola PTK ini juga memberikan manfaat pada banyak pihak antara lain :

1.     Bagi Siswa : Dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa dan akan berdampak meningkatkan hasil belajar .

2.     Bagi Guru : Dapat menambah pengetahuan mengenai penggunaan gambar berseri sebagai media pembelajaran serta meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan.

3.     Bagi Sekolah :Dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

 

KAJIAN PUSTAKA

Hakekat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan(berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari orang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual.

Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia.

Karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia Menurut pengertian Bahasa Indonesia yang dijabarkan dalam kurikulum 2004 untuk sekolah dasar dan madrasah Ibtidaiyah. Penelitian mengambil kesimpulan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1.     Sarana pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.

2.     Sarana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya.

3.     Sarana peningkatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

4.     Sarana penyebarluas, pemakai Bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah.

5.     Sarana pengembangan penalaran, dan

6.     Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khasanah kesusasteraan Indonesia.

 â€œPembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar” (Alben, 2006:63). Sedangkan pembelajaran menurut Hamelik Trianto (2009:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun karakter siswa kelas IV SD sebagaimana yang disampaikan Nasition (Noname:2008) bahwa, siswa kelas V SD mempunyai beberapa sifat khas sebagai berikut :

1.     Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari- hari yang kongkrit.

2.     Amat realistic, ingin tahu dan ingin belajar.

3.     Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal- hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori factor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya factor-faktor.

4.     Pada umumnya anak menghadapi tugas- tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri.

5.     Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah.

Metode Latihan Siap atau Drill dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Metode latihan siap atau drill sangat sesuai untuk melatih keterampilan fisik maupun keterampilan mental karena hanya dengan latihan, suatu keterampilan dapat dikuasai. Drill berhubungan dengan pembentukan asosiasi mental yang untuk diproduksi. Latihan atau praktek berhubungan dengan pembentukan kemahiran untuk memecahkan suatu soal atau kecakapan dalam penyesuaian terhadap situasi.

Dalam melaksanakan metode latihan siap atau drill, perlu mempersiapkan latihan sebagai berikut:

1.     Sebelum latihan dilaksanakan siswa harus diberi penjelasan mengenai arti atau manfaat dan tujuan dari latihan tersebut. Hal ini penting untuk membangkitkan motivasi belajar kepada siswa agar latihan itu tidak bersifat verbalisme atau bersifat mekanistik.

2.     Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap dimulai dari yang sederhana meningkat ke taraf yang lebih kompleks atau sulit.

3.     Prinsip dasar pengerjaan latihan hendaknya telah diberikan kepada siswa.

4.     Selama berlangsung perhatikan bagian-bagian mana yang oleh sebagian besar siswa dirasakan sulit.

5.     Latihan yang dipandang sulit hendaknya lebih intensif, pergunakanlah alat pelajaran yang dapat membantu mengatasi kesulitan tersebut.

6.     Perbedaan individual siswa perlu diperhatikan kesulitan yang dialami oleh seseorang siswa perlu mendapat bantuan khusus.

7.     Jika suatu latihan telah dikuasai siswa taraf berikutnya adalah aplikasinya. Oleh karena itu perlu diperhatikan agar konsep yang dilatihnya ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari.

Penelitian dalam menanamkan konsep materi pelajaran tentang surat pribadi dan surat resmi melalui metode latihan siap atau drill sangat efektif untuk menguasai materi pembelajaran, sehingga siswa terampil dalam memahami konsep bagian-bagian surat pribadi dan surat resmi yaitu bagian pembuka, isi, dan penutup.

Kelebihan metode latihan siap atau drill adalah sebagai berikut: 1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris seperti dapat menulis surat pribadi dan surat resmi; 2) Dapat untuk memperoleh kecakapan seperti membuat surat; 3) Dapat membentuk biasaan dan menambah kecakapan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan siap atau drill adalah sebagai berikut; 4) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian; 5) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan; dan 6) Dapat menimbulkan verbalisme.

 

 

Pengertian dan Fungsi Surat

Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang didalamnya tertulis suatu pesan, yang disajikan dalam format yang khas yaitu format surat.

Kelebihan surat karena fungsinya sebagai berikut: 1) Wakil pribadi kelompok, atau organisasi lain; 2) Dasar atau pedoman untuk kerja; 3) Bukti tertulis yang otentik, hitam diatas putih yang memiliki kekuatan hukum yuridis (surat jual beli, wakaf, pembagian warisan); 4) Alat pengingat atau arsip; dan 5) Dokumen historis yang mempunyai nilai kesejahteraan.

Bahasa dalam surat logis, jelas, singkat, dan sistematis, serta dalam format yang sesuai. Surat resmi yang baik harus memiliki ciri berikut: 1) Menggunakan instrumen yang sesuai; 2) Memakai bentuk surat yang standart; 3) Menggunakan bahasa baku; 4) Menghindari kata-kata dan singkatan yang tidak umum; dan 5) Memperhatikan kerapian dan kebersihan surat.

Jenis-jenis Surat

Menurut kepentingan dan pengirimnya : 1) Surat pribadi; 2) Surat dinas pemerintahan; 3) Surat niaga; dan 4) Surat sosial. Menurut isinya : 1) Surat pemberitahuan; 2) Surat keputusan; 3) Surat permintaan; 4) Surat panggilan perintah; dan 5) Surat peringatan dan sebagainya. Menurut sifatnya : 1) Surat biasa; 2) Surat konfrensial (terbatas); dan 3) Surat rahasia. Menurut banyak sasaran : 1) Surat biasa; 2) Surat edaran; dan 3) Surat pengumuman. Menurut tingkat penyelesaian: 1) Surat biasa; 2) Surat kilat; dan 3) Surat kilat khusus

Hipotesis Tindakan

Melalui penggunaan metode latihan siap atau drill dapat meningkatkan kemampuan membuat surat pribadi dan resmi pada siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008 selama 2 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2008. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membuat surat pribadi dan surat resmi bagi siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008. Siswa kelas VI tersebut berjumlah 13 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data kondisi awal, teknik observasi untuk data kreativitas belajar, dan teknik tes tertulis untuk mengumpulkan data hasil belajar. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah dokumen daftar nilai, lembar observasi kreativitas belajar dan butir soal tes tertulis.

Validasi Data dan Analisis Data

Validasi data dilakkan agar memperoleh data yang valid. Data kreativitas yang diperoleh melalui observasi divalidasi dengan melibatkan observer teman sejawat yang dikenal dengan berkolaborasi, sedangkan data yang diperoleh melalui tes divalidasi dengan menyusun kisi-kisi sebelum butir soal dibuat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi.

Prosedur Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan. Tahap pertama membuat perencanaan tindakan, tahap kedua melakukan tindakan sesuai yang direncanakan, tahap ketiga melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, tahap keempat melakukan analisis deskriptif komparatif dan refleksi terhadap hasil pengamatan tindakan.

Hasil Tindakan

Prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008 materi membuat surat pribadi dan surat resmi sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM) yang ditentukan SDN 7 Wulung adalah 70, sedangkan ketuntasan klasikal belajar siswa kelas VI pada pelajaran Bahasa Indonesia materi membuat surat pribadi dan surat resmi hanya 33% dengan nilai rata-rata 58 hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Setelah diadakan tindakan kelas baik tindakan pada siklus I maupun pada siklus II diperoleh data hasil pengamatan yaitu adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia materi membuat surat pribadi dan surat resmi bagi siswa kelas VI SDN Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008. Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari 13 siswa, sebanyak 5 siswa tuntas (38%) dan 8 siswa belum tuntas (62%) dengan nilai rata-rata 60. Pada Siklus II dari 13 siswa, sebanyak 9 siswa tuntas (69%) dan 4 siswa belum tuntas (31%). Meskipun belum 100% tuntas tetapi pembelajaran dinyatakan berhasil karena ada peningkatan hasil belajar disetiap siklusnya, dan pembelajaran dinyatakan selesai sampai di siklus II.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan metode latihan siap atau drill dapat meningkatkan kemampuan membuat surat pribadi dan surat resmi pada siswa kelas VI di SD Negeri 7 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun ajaran 2007/2008. Hasil peningkatan tersebut dapat dilihat dari peningkatan keaktifan dan kreatifitas, kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan penggunaan metode latihan siap atau drill tersebut. Kegiatan belajar siswa walaupun dikerjakan dalam kelas siswa tetap antusias, lebih komunikatif, kreatif, dan menyenangkan.

Berdasarkan data yang diperoleh, pelaksanaan proses pembelajaran mengalami peningkatan nilai rata-rata dan tingkat prosentase ketuntasan antara prasiklus dengan siklus I, dan siklus II. Sebelum diadakan penelitian siswa yang tidak mencapai KKM ada 9 anak (67%) dari jumlah 13, hanya 4 anak (33%) yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 58. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM ada 5 siswa (38%) denagn nilai rata-rata 60. Pada siklus II yang mencapai KKM ada 9 siswa (69%) dengan nilai rata-rata 70. Sehingga penelitian ini dihentikan sampai siklus II saja. Karena dalam siklus II sudah terjadi peningkatan dan hasil yang diharapkan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa hal yang masih perlu dilakukan oleh guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada umumnya dan khususnya terdapat tingkat penguasaan materi pelajaran adalah :

1.     Menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa.

2.     Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelaksanaan KBM, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dan dengan memberikan penguatan-penguatan agar siswa termotivasi sehingga prestasi belajar menjadi meningkat dan berhasil optimal.

3.     Berdasarkan pengalaman penulis, dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran perlu kiranya diadakan kelompok kerja antar guru.

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin .2006. Profesi Keguruan 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Asep Efendi .2004. Bina Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Asep Herry Hernawan .2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Marfuki HN .2005. Sasebi 3 SD. Jakarta: Erlangga.

Mulyani Sumantri .2005. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Puji Santosa dkk .2006. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suciati dkk .2006. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Surana .2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.

Suparno .2005. Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.