Upaya Meningkatkan Kompetensi Dengan Model Student Fasilitator and Explaining
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI MENYUSUN
LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL STUDENT FASILITATOR
AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SEMESTER 2
SMK NEGERI 6 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Parjini
SMK Negeri 6 Sukoharjo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan: (1) Aktifitas dalam pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan pada siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo. (2). Hasil belajar Kompetensi Menyusun laporan Keuangan dengan model Student Fasilitator And Explaining pada siswa kelas XI Akuntansi 1 Semester 2 SMK Negeri 6 Sukoharjo tahun ajaran 2017/2018. (3). Perubahan prilaku positif melalui model Student Fasilitator And Explaining pada siswa kelas XI Akuntansi 1 Semester 2 SMK Negeri 6 Sukoharjo tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,pelaksanaan tindakan,observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo yang berjumlah 34 siswa. Sumber belajar berupa peristiwa pembelajaran, informan dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara dan analisis data. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis kritis dan teknik deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapkan model pembelajaraan kooperatif dengan teknik Student Fasilitator And Explaining dapat meningkatkan motivasi, kompetensi dan kualitas belajar menyusun Laporan Keuangan siswa dari siklus 1 ke siklus 2 di kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 6 Sukoharjo. Hal tersebut bisa dilihat dari presentasi sebagai berikut: (1) Siswa yang termotivasi untuk meningkatkan kompetensi menyusun laporan keuangan dengan sungguh-sungguh yaitu pada siklus I sebesar 69,78% dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 79,63%. (2) Siswa aktif yaitu siklus I sebesar 68,38% dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 77,21%. (3) Siswa mampu mencapai nilai 75 keatas mengalami peningkatan dari siklus ke siklus yaitu pada siklus I sebesar 82,35% dan pada siklus II meningkat menjadi 94,12%. Simpulan penelitian ini adalah penerapan methode Student Fasilitator And Explaining dapat meningkatkan motivasi, partisipasi dan pretasi belajar Menyusun Laporan Keuangan siswa kelasi XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo.
Kata kunci: menyusun laporan keuangan, student fasilitator and explaining
PENDAHULUAN
Akuntansi merupakan salah satu bidang studi yang memiliki peran penting dalam pendidikan dan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian siswa materi akuntansi dianggap sebagai materi yang cukup sulit. Untuk meningkatkan pemahaman itu diperlukan latihan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan konsep tersebut. Ini berarti guru dituntut untuk menerapkan suatu metode pengajaran agar mampu menumbuhkan minat siswa dalam belajar. , sehingga hasil yang diharapkan dapat dicapai secara maksimal.
Pada proses pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Berdasarkan hasil analisis butir MID Semester Materi menyusun Laporan Keuangan ketika siswa berada dikelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo, secara klasik tingkat ketuntasan yang dicapai siswa XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo dalam kompetensi Menyusun Laporan keuangan sebesar 54% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Hal ini dapat dilihat dalam lampiran analisis butir soal materi Menyusun Laporan keuangan dimana dari 34 siswa hanya terdapat 24 siswa dengan nilain dibawah 75.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut dapatlah ditarik rumusan masalah: (1) Bagaimanakah proses pembelajaran kompetensi Menyusun Laporan Keuangan Model Student Fasilitator and Plaining pada siswa kelas XI akuntansi 1 semster 2 SMK Negeri 6 Sukoharjo tahun pelajaran 2017/2018? (2) Seberapa persen peningkatan kompetensi Menyusun Laporan Keuangannya? (3) Bagaimanakah perubahan perilaku siswa yang menyertai peningkatan hasil Kompetensi Menyusun Laporan Keuangannya?
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
PEMBELAJARAN
Pengertian Belajar
Menurut Harold Spears dalam Agus Suprijono (2009:2) belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Kompetensi menurut Gordon (1988;109) adalah kecakapan atau ketrampilan yang dimiliki seseorang dalam bidangnya. Kompetensi adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menunjukkan dan mengaplikasikan ketrampilanya tersebut didalam kehidupan nyata.
Hakekat menyusun laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi keuangan yang dapat memberikan informasi tentang keadaan suatu perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Model Pembelajaran Model Student Fasilitator And Explaining
Dalam mengungkapkan metode pembelajaran Student Facilitator And Explaining banyak tokoh yang menyebut metode tersebut dengan sebutan yang beraneka macam. Menurut Agus Suprijono (2009:110) diperlukan metode – metode pendukung untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif. Everyone is teacher here merupakan salah satu model pendukung pemgembangan pembelajaran kooperatif. Metode ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan – kawannya.
Media Pembelajaran
Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Daryanto (2017:15-16) media adalah material, equipment, hardware, dan software. Istilah material berkaitan erat dengan istilah equipment dan istilah hardware berhubungan erat dengan istilah software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada audiens dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri seperti transparasi untuk perangkat overhead, film, filmtrip, film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak.
Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Siswa belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan melalui segenap rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar yang mengakibatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi di SMK Negeri 6 Sukoharjo adalah kurangnya perhatian dan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang menghindar mengerjakan tugas dan tidak fokus mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman mengerjakan tugas dan tidak fokus mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman mereka kurang. Hal ini menjadi permasalahan bagi guru dalam membangkitkan minat, motivasi belajar, keaktifan, dan prestasi siswa serta upaya meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi.
Metode yang digunakan melalui pembelajaran student fasilitator And explaining, kegiatan pembelajaran berlangsung menyenangkan dan kompetensi menyusun laporan keuangan meningkat.
Hipotesis Tindakan
Penerapan pendekatan Student Fasilitator and Explaining diduga: (1) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran (2) Dapat meningkartkan hasil belajar, dan (3) Dapat memberikan gambaran perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran menyusun laporan keuangan kelas XI Akuntansi 1 semester 2 SMK Negeri 6 Sukoharjo tahun pelajaran 2017/2018.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6 Sukoharjo pada kelas XI Akuntansi 1. Tahap persiapan sampai dengan pelaporan hasil penelitian dilakukan selama enam bulan, yakni antara bulan Januari sampai dengan Juni 2018.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian untuk diambil datanya. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa-siswi Kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo Tahun Ajaran 2017/2018.
Bentuk dan Strategi
Suwandi (2017:12) menyatakan bahwa PTK merupakan penelitian yang bersifat relatife. Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata yang dilakukan guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Tindakan tersebut dilaksanakan dalan dua siklus dengan tahapan, diantaranya yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi.
Data dan Sumber Data
Data dan sumber data yang digunakan antara lain (1) Tempat dan peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian yaitu kegiatan pembelajaran kompetensi menyusun laporan keuangan dengan model student fasilitator and explaining (2) Dokumen yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil belajar siswaberupa pekerjaan dan lembar kerja siswa, atatan lapangan selama pembelajaran berlangsung setiap siklus
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi,wawancara, test, dan analisis data, antara lain (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Test, (4) Analisis data.
Uji Validitas Data
Data diuji validitasnya dengan menggunakan beberapa teknik yaitu dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Triangulasi sumber data, misalnya data tentang kesulitan-kesulitan guru dalam mengajarkan kompetensi menyusun laporan keuangan di kelas dan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran kompetensi menyusun laporan keuangan. Selain diperoleh melui observasi langsung (pengamatan) terhadap sikapnya selama pembelajaran juga diperoleh dari hasil wawancara dan analisis dokumen yang berupa hasil pekerjaan siswa.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis deskriptif komparatif. Analisis kritis berkaitan dengan data yang bersifat kualitatif. Data dalam analisis kritis berupa hasil observasi dan wawancara. Data yang berupa deskriptif komparatif yaitu teknik yang digunakan untuk data kuantitatif yakni membandingkan antarsiklus. Data ini berupa hasil tes yang sudah dikerjakan oleh siswa. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil disetiap siklusnya.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut.
1. Tahap Awal, Penyusunan Proposaldan Penerbitan Surat Izin Penelitian
2. Tahap Tindakan
Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup 4 kegiatan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi (dalam Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 104).
a. Rancangan siklus I; (1) Perencanaan ; (2) Pelaksanaan; (3) Observasi dan Interpretasi; (4) Analisis dan refleksi ;
b. Rancangan siklus II
Dalam siklus II ini tahap yang dijalankan sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Akan tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus I, sehingga kelemahan yang sudah terjadi tidak terjadi pada siklus II.Setelah itu dikembangkan berdasarkan hasil Refleksi di siklus 1.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil survei Awal
Kegiatan survei awal ini dilaksanakan guru dengan kolaborator melalui diskusi tentang rancangan dalam proses penelitian. Sebagai hasil kesepakatan adalah pelaksanaan tindakan dua jam pelajaran.
Proses penelitian dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisi dan refleksi.
Deskripsi Menyusun Laporan Keuangan Hasil Penelitian
Proses penelitian dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisi dan refleksi.
Siklus I Pertemuan pertama
Perencanaan
Kegiatan perencanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada minggu ke 1 dan 2 bulan Februari 2018 di dikelas XI Akuntansi 1 mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yaitu pada hari Selasa 20 Februari 2018, Selasa 27 Februari 2018.
Tindakan
Guru menerapkan skenario dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Menyusun Laporan keuangan dengan menggunakan model Student Fasilitator And Explaining.
Langkah-langkah yang dilakukan
Sesuai dengan perencanaan, tindakan siklus I dilaksanakan pada hari selasa, 20 Februari 2018 selama 5 jam pelajaran (5 x 45 menit) di ruang kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Selasa 20 Februari 2018, Selasa 27 Februari 2018 di kelas XI Akuntansi 1. Model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan Dengan Model Student Fasilitator And Explaining, serta mengajak siswa menentukan kriteria penilaian dalam pembelajaran.
Kemudian guru mengulang sedikit materi yang telah diajarkan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa, selanjutnya guru menyampaikan pokok bahasan materi yang akan dipelajari yaitu laporan laba rugi. Setelah selesai menyampaikan materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami. Pada kesempatan itu hanya ada satu siswa yang bernama Septia menanyakan perbedaan bentuk-bentuk laporan laba rugi.
Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok, di mana setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan tiap-tiap siswa mendapat kartu bernomor. Guru memberikan soal kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan bersama. Guru memanggil salah satu nomor dari masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil diskusi dan siswa yang lain memberi tanggapan.
Akhir pelajaran guru mengajak siswa menyimpulkan materi agar siswa lebih memahami materi yang telah diajarkan. Guru memberikan motivasi dan menutup pembelajaran dengan salam penutup.
Observasi dan Interprestasi
Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan Dengan Model Student Fasilitator And Explaining di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 sukoharjo.
1) Hasil pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan Dengan Model Student Fasilitator And Explaining dapat dikatakan cukup, yaitu sebesar 77,78%. Hal ini dapat dilihat dari penilaian terhadap indikator perumusan tujuan pembelajaran sebesar 79,17%, kegiatan pembelajaran dengan Model Student Fasilitator And Explaining sebesar 79,17%, dan evaluasi hasil belajar sebesar 75,00%.
2) Hasil pengolahan angket menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih kurang, yaitu sebesar 69,78% (24 siswa dari 34 siswa). Hal ini dapat dilihat dari indikator motivasi belajar, antara lain rasa senang dalam belajar sebesar 72,06% (25 siswa dari 34 siswa), ketekunan dalam belajar sebesar 79,04% (27 siswa dari 34 siswa), keuletan dalam belajar sebesar 65,07% (22 siswa dari 34 siswa), timbulnya rasa percaya diri sebesar 76,10% (26 siswa dari 34 siswa), dan kepuasan dalam belajar sebesar 56,62% (19 siswa dari 34 siswa).
3) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran masih rendah, yaitu sebesar 68,38% (23 siswa dari 34 siswa). Hal ini dapat dilihat dari indikator partisipasi siswa, antara lain aktif berinteraksi sebesar 73,53% (25 siswa dari 34 siswa), aktif bertanya sebesar 61,76% (21 siswa dari 34 siswa), aktif berpendapat sebesar 61,76% (21 siswa dari 34 siswa), dan aktif memecahkan masalah diskusi sebesar 76,47% (26 siswa dari 34 siswa). Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang masih malu untuk berinteraksi, bertanya, berpendapat, dan hanya mengandalkan siswa lain dalam menyelesaikan masalah diskusi.
4) Berdasarkan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi bahwa siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar dengan mendapat nilai 75 ke atas sebesar 82,35% (28 siswa dari 34 siswa) sedangkan sebesar 17,65% (6 siswa dari 34)belum mencapai nilai 75. Hal ini disebabkan para siswa kurang lengkap dalam menjawab soal.
Analisis dan Refleksi Tindakan
Berdasarkan hasil observasi dan tindakan pada siklus I, guru dan peneliti melakukan analisis dan refleksi pada tanggal 20 Februari 2018: (1) ketika guru melakukan apersepsi siswa banyak yang tidak memperhatikan.(2) siswa pada umumnya masih kesulitan dalam mengerjakan laporan keuangan dilihar dari segi hasilnya 19 siswa yang sudah mampu mengerjakan laporan keuangan (3) guru bersama siswa selalu melakukan evaluasi bersama.
Siklus II
Perencanaan
Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan di ruang guru SMK Negeri 6 Sukoharjo.Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti mengungkapkan belum maksimalnya proses pembelajaran pada siklus I.
Tindakan
Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yaitu pada hari Selasa 3 April 2018 dan Selasa 10 April 2018.Dalam tindakan ini guru mengaplikasi kan solusi yang telah disepakati dengan kolaborator untuk mengatasi kekurangan pada siklus I.
Observasi dan Interprestasi
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Selasa 3 April 2018, Selasa 10 April 2018 di kelas XI Akuntansi 1. Kolaborator mengamati jalanya proses proses pembelajaran dengan menjadi partispan pasif dan duduk di bangku paling belakang
Siswa yang termotivasi dalam mengikuti sebanyak 32 siswa atau 94,12% sedangkan 3 siswa yang 5,88% belum bisa mengikuti.
Pembahasan
Penerapan model pembelajaraan Menyusun Laporan Keuangan Dengan Model Student Fasilitator And Explaining merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.
Kualitas penerapkan model pembelajaraan Menyusun Laporan Keuangan Dengan Model Student Fasilitator And Explaining yang mengalami peningkatan persentase sebesar 4,86% yaitu pada siklus I sebesar 77,78% dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 82,64% dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini dapat dilihat dari motivasi belajar siswa yang menunjukkan peningkatan persentase sebesar 9,85%, yaitu pada siklus I sebesar 69,78% (24 siswa dari 34 siswa) dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 79,63% (27 siswa dari 34 siswa). Sedangkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan peningkatan persentase sebesar 8,83%, yaitu pada siklus I sebesar 68,38% (25 siswa dari 34 siswa) dan kemudian pada siklus II meningkat menjadi 77,21% (26 siswa dari 34 siswa). Begitu pula pada pencapaian prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan sebesar 11,77%. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang telah mencapai batas ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 82,35% (28 siswa dari 34 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi 94,12% (32 siswa dari 34 siswa).
Menurut Anita Lie (2005), penerapan model pembelajaraan Menyusun Laporan Keuangan Dengan Model Student Fasilitator And Explaining menghadapkan siswa pada suatu permasalahan sehingga mereka termotivasi untuk mencari jawaban dengan cara berulang-ulang memecahkan masalah tersebut, sehingga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, karena siswa merasa tertantang untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru dan membuat siswa menjadi lebih yakin dapat mencapai prestasi belajar akuntansi yang lebih tinggi daripada pencapaian sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut, guru dan peneliti berhasil melaksanakan pembelajaran akuntansi yang menyenangkan sehingga prestasi belajar akuntansi dapat meningkat. Selain itu, dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan Model Student Fasilitator And Explaining dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut (1)Motivasi belajar siswa meningkat. Rasa senang dalam belajar, ketekunan dalam belajar, keuletan dalam belajar, timbulnya rasa percaya diri (meyakini pendapatnya), dan kepuasan dalam belajar. Hal tersebut telah sesuai dengan ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi cukup tinggi yang dikemukakan oleh Sardiman. (2)Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam berinteraksi, baik dengan guru maupun dengan siswa lain sehingga pembelajaran berjalan dengan nyaman dan menyenangkan. Aktif bertanya, dalam hal ini siswa tidak malu lagi bertanya tentang hal yang belum dipahami. Aktif berpendapat, yaitu siswa lebih aktif berpendapat selama proses pembelajaran maupun dalam memecahkan masalah diskusi. Aktif memecahkan masalah diskusi, yaitu siswa bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam memecahkan masalah diskusi. Hal tersebut telah sesuai dengan ciri-ciri siswa aktif, yang dikemukakan oleh Mc Keachi dalam Dimyati dan Mudjiono.
Prestasi belajar akuntansi siswa meningkat. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan hasil belajar yaitu 75 yang mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa telah memahami materi yang telah diajarkan denga baik pada proses pembelajaran dengan menerapkan Model Student Fasilitator And Explaining.
Berdasarkan uraian tersebut indikator pembelajaran akuntansi dengan menggunakan ModelStudent Fasilitator And Explaining dapat dilihat sebagai berikut (1)Motivasi belajar siswa meningkat. (2) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat.
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran menyusun laporan keuangan dengan model Student Fasilitator And Explaining dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo. Hal tersebut dapat diterima dan diuji kebenarannya dengan melihat indikator-indikator sebagai berikut (1) Meningkatnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran akuntansi. (2)Meningkatnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran menyusun laporan keuangan. (3)Meningkatnya prestasi belajar akuntansi siswa.
Implikasi
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi teoritis maupun implikasi paktis, yaitu penerapan model pembelajaran menyusun laporan keuangan dengan model Student Fasilitator And Explaining yang diterapkan di kelas XI Akuntansi 1 SMK Negeri 6 Sukoharjo dapat meningkatkan prestasi belajar menyusun laporan keuangan siswa. Hasil penelitian Suwatik (2010) menunjukkan bahwa penerapan metode Student Fasilitator And Explaining meningkatkan minat dan hasil belajar.
Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi sebagaimana diuraikan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran,sebagai berikut (1)Siswa dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat terjalin kerjasama dalam arti positif, baik dengan guru maupun siswa yang lain. (2)Kepada guru akuntansi sabaiknya menerapkan model pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan Dengan Model Student Fasilitator And Explaining dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan materi, kondisi siswa dan lingkungan belajar. (3)Sekolah lebih memotivasi dan memfasilitasi guru-guru mata pelajaran untuk mengikuti workshop yang berhubungan dengan model dan metode pembelajaran yang inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono.2009. Coperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alam, S. 2004. Akuntansi untuk Sekolah Menegah Atas. Jakarta:Esis
Arif Gunarso. 1993. Bagaimana Bimbingan da Penyuluhan Belajar di Sekolah,Surabaya: Usaha Nasional.
Arikunto, S. 1990. Metode Penelitian. Penerbit Angkasa. Jakarta.
Arikunto. S, Suharjono, Supriadi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara.Jakarta
Cox, S,. 2006. Breast Feeding with Confidence. Panduan Untuk Belajar Menyusuidengan Percaya Diri. PT Elex Multimedia Computindo. Jakarta:2
Depdiknas, 200
Din Wahyudin,Dkk,2007.Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Jakarta
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999
Martin Yamin. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada.
Muhibbin Syah,2008. Psikologi Pendidikan,Bandung,PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosdakarya
Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
Rochiati Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Udin S. Winataputra, et al, 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka,. cet ke 15
Winkel,W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.