Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Informasi Cara Belajar Efektif Siswa
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
MELALUI BIMBINGAN INFORMASI CARA BELAJAR EFEKTIF SISWA
KELAS XII IPS -1 SEMESTER GASAL
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 WONOSOBO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Suprahmiyati
Guru MAN 2 Wonosobo
ABSTRAK
Penerapan Bimbingan Konseling dapat meningkatkan cara belajar efektif pada siswa kelas XII IPS-1 MAN 2 Wonosobo, diperoleh hasil penelitian Siklus I dan siklus II terdapat peningkatan antara siklus I dan siklus II. Pada siklus II tampak dari 35 siswa, setelah diberikan layanan bimbingan terdapat kenaikan motivasi belajar siswa. Kenyataan ini setelah di analisis bahwa siswa semakin termotivasi untuk belajar dan juga berusaha untuk terus mengikuti pelajaran dengan sebaik – baiknya di kelas. Terdapat perbedaan hasil dari siklus I (bulan Agustus tahun 2019) dan siklus II (bulan September tahun 2019). Pada bulan Agustus 2019 siklus I banyak sekali yang kurang memahami pelajaran yang terdapat di siswa Kelas XII IPS-1 Semester ganjil di MAN 2 Wonosobo, Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2019/2020. karena anak Kelas XII IPS-1 belum memahami arti dan fungsi guru bimbingan dan konseling.
Kata kunci: motivasi belajar, bimbingan informasi cara belajar efektif
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembangunan dibidang pendidikan dari waktu ke waktu selalu mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari sistem pelaksanaan pendidikan yang tidak hanya menekankan pada segi kuantitas, tetapi juga pada segi kualitas. Usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan selalu diusahakan melalui peningkatan sarana dan prasarana, sistem pengajaran, dan materi yang diajarkan.
Fenomena tersebut terjadi di Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN) Wonosobo, yakni terdapat beberapa siswa yang motivasi dan prestasi belajarnya rendah sehingga perlu dicarikan solusi pemecahannya. Oleh karena itu penelitian ini mengambil judul: “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Informasi Cara Belajar Efektif pada Siswa Kelas XII IPS -1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2019/2020.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut:
- Sebagaimana siswa kelas XII IPS-1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo memiliki motivasi belajar yang rendah, akibatnya prestasi belajarnya juga rendah
- Perlunya bimbingan belajar untuk membantu meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS -1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo
- Layanan Bimbingan informsi cara belajar efektif dimungkinkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS -1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo
Perumusan Masalah
“Apakah Bimbingan Konseling melalui layanan bimbingan informasi cara belajar efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS -1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2019/2020”.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bimbingan konseling melalui layanan bimbingan informasi cara belajar efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS-1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2019/2020”
Manfaat Penelitian
Manfaat Secara Teoritis
Manfaat secara teoritis hasil penelitian ini adalah untuk mengembangkan teori-teori atau konsep-konsep keilmuan, terutama tentang bimbingan konseling melalui layanan bimbingan informasi cara belajar efektif untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa
Manfaat Secara Praktis
Manfaat secara praktis hasil penelitian ini adalah terealisasinya permasalahan motivasi dan prestasi belajar pada siswa kelas XII IPS -1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo tahun Pelajaran 2019/2020.
KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Pengertian Bimbingan
Menurut Rochman Natawidjaja (2007: 31) bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya..
Crow & Crow dalam Djumhur (2005: 25) mengartikan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seorang baik pria maupun wanita, yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidup sendiri, mengembangkan arah padndanganya sendiri, membuat pilihannya sendiri dan memikil bebanya sendiri.
Layanan Informasi
Menurut Moch, Surya dan Rochman Natawidjaja (2007: 177) “ Jenis informasi yang perlu diberikan pada siswa dalam rangka bimbingan, pada garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu informasi diri dan informasi lingkungan”. Informasi diri adalah informasi yang menyangkut berbagai aspek tentang diri individu siswa.
Layanan informasi merupakan salah satu bentuk layanan, yakni dengan memberikan berbagai jenis informasi yang dibutuhkan oleh siswa, sehingga paham terhadap potensi dan kekurangannya. Dengan mengetahui potensinya maka siswa akan berusaha mengembangkan, sehingga potensinya, dapat berkembang secara maksimal.
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa Inggris, yakni motion yang berarti gerak atau dorongan. Good dan Brophy (dalam Prayitno, 2018: 8) mengemukakan bahwa: “Motivasi adalah suatu energy penggerak, pengarah dan memperkuat tingkahlaku. Sedangkan Mc. Donald dalam A. Rusyan Tabrani dkk (2004: 100): “Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.”
Sementara itu Morgan dalam M. Ngalim Purwanto (2000: 84) mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau suatu pengertian. Dengan belajar pengetahuan itu dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak.
Fungsi Motivasi Belajar
- Ngalim Purwanto (2000: 70) mengemukakan bahwa: fungsi motivasi adalah mendorong manusia untuk berbuat, bertindak, menentukan arah perbuatan dan menyelesaikan perbuatan kita”
Fungsi motivasi belajar bagi seorang siswa, yakni mendorong siswa untuk belajar lebih giat, dengan merencanakan langkah-langkah yang akan diperbuat dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu dapat kita bedakan menjadi dua golongan, yaitu; faktor yang ada pada diri sendiri yang disebut faktor individual, dan faktor yang berasal dari luar diri individu yang disebut faktor social.
Kedua faktor yang mempengaruhi proses belajar tersebut mempunyai hubungan yang erat satu sama lainnya, makin tinggi kemampuan diri dan lingkungan yang mendorongnya, makin tinggi pula prestasi belajarnya. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa kesuksesan belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal)
Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau inspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang dan papan). Kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya). Dalam tahap perkembangannya, siswa Madrasah Aliyah berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat, dari segala aspek. Perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan pengajaran, yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.
Perkembangan aspek kognitif merupakan periode dimana pada diri siswa mulai berkembang kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna tanpa memerlukan objek yang kognitif atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif.
Cara Memberikan Motivasi Belajar
Cara memberikan motivasi belajar pada siswa adalah dengan menghindarkan saran-saran atau sugesti yang negatif, sedangkan yang dilakukan adalah mengkondisikan siswa dalam suasana kompteisi yang sehat.
Djono, Chosiyah, dan A. Syamsuri (2001: 57) mengemukakan bahwa: “Bentuk motivasi ekstrinsik dalam belajar antara lain ganjaran dan hukuman, persaingan, serta pembelajaran hasil tes.
Cara Memberikan Layanan Informasi
Moch Surya dan Rochman Natawidjaja (2007: 272) mengemukakan bahwa: “Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk memberikan informasi, yaitu: a) Informasi melalui kegiatan mengajar (regular academic classes) b) Informasi melalui ceramah kelas atau upacara sekolah, c) Berdialog atau berdiskusi dengan sekelompok anak d) Informasi melalui media sekolah.”
Prayitno dan Erman Anti (2006:275) mengemukakan bahwa: “Layanan Informasi di sekolah dilakukan dengan menggunakan metode: ceramah, Diskusi, karya wisata, buku panduan, konferensi karier.”
Kerangka Berfikir
Motivasi belajar sangat menentukan hasil belajar seorang siswa, sehingga seorang siswa yang tidak memiliki motivasi dalam belajar, hasil prestasi belajarnya dapat dipastikan kurang memuaskan. Salah satu alternative pemecahannya adalah dengan memberikan bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif, karena layanan ini memungkinkan siswa memahami cara-cara belajar sehingga siswa tidak mengalami kesulitan belajar.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: “Bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPS -1 MAN 2 Wonosoba tahun pelajaran 2019/2020.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Tindakan
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan yaitu pada pertengahan bulan Agustus sampai dengan pertengahan bulan Oktober 2019. Sebagai objek penelitian adalah semua siswa kelas XII IPS yang berjumlah 286 anak, yang terdiri dari 145 orang siswa laki-laki dan 141 orang siswa perempuan. Dimana sebagian siswa kelas XII IPS memiliki motivasi belajar yang rendah, sehingga prestasi belajarnya rendah pula. Sebagai sampel penelitian diambil berdasarkan nilai prestasi belajarnya yang rendah, yaitu kelas XII IPS-1. Sampel penelitian ditetapkan sejumlah 35 siswa yang terdiri dari 16 putra dan 18 putri.
Setting / Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosoba. Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo ini terletak di jantung Kabupaten Wonosobo.
Sedangkan pelaksanaan kegiatan bimbingan melalui layanan informasi cara belajar efektif pada siswa kelas XII IPS -1 MAN 2 Wonosobo dilaskanakan sebanyak 6 kali pertemuan, yaitu seminggu 1 kali pertemuan selama 6 minggu, 1 minggu di bulan Agustus, 3 minggu di bulan September, dan 2 minggu di bulan Oktober 2019.
Metode Pengumpulan Data
Perlu diingat bahwa untuk memperoleh data yang relevan, akurat dan reliable diperlukan metode pengumpulan data sebagai berikut:
Metode Angket
Angket alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis.
Metode Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengungkap masalah situs akademik, atau kemampuan dan ketidakmampuan berpartisipasi dalam menyelesakan tugas-tugas sekolah.
Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk mengungkapkan masalah tending kepuasan dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri dan tingkah laku sosial.
Metode Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh layanan informasi cara belajar efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, dilakukan analisa statistic, dengan menggunakan rumus t – tes
Cara Pengambilan Kesimpulan
Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan atau tolok ukur dalam melaksanakan tindakan, disamping itu indikator kinerja merupakan langkah analisa data untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan.
Dalam penelitian ini yang menjadi ukuran keberhasilan atau tolok ukur tindakan adalah jika indikator motivasi belajar subjek penelitian mengalami peningkatan sebanyak 50% atau lebih. Adapun indikator belajar tersebut adalah:
- Selalu optimis dan tidak mudah putus asa dalam kegiatan belajar
- Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
- Disiplin dalam mengikuti kegiatan belajar.
- Tekun menyelesaikan tugas belajar
- Selalu mencatat materi pembelajaran yang penting
- Selalu membawa kelengkapan sekolah
Hasil analisa data, yaitu nilai t hitung dikonsultasikan dengan nilai t table dengan taraf signifikan 5% N = 22 dan db = 21, bila t hitung > t table berarti layanan informasi cara belajar efektif berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, dan tindakan dapat dikatakan berhasil.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Selintas Tentang Setting
Strategi penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri atas (1) rencana tindakan I, (2) pelaksanaan tindakan I, (3) observasi I, dan (4) refleksi atau evaluasi I.
Dalam proses siklus I, apabila belum terselesaikan, maka dapat dilanjutkan pada siklus yang kedua, yang terdiri atas: (1) rencana tindakan II, (2) pelaksanaan tindakan II, (3) observasi II, dan (4) refleksi atau evaluasi
Uraian Penelitian Secara Umum
Dalam penelitian ini tindakan dirancang untuk mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XII IPS -1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2019/2020”, yang diduga diakibatkan oleh ketidakpahaman siswa tentang cara belajar yang efektif. Pelaksanaan tindakan direncanakan dalam 3 tahap. Adapun langkah-langkah dalam setiap tahapan adalah perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi.
Perencanaan
- Menyusun Satuan Layanan
- Menyiapkan Alat Pengumpul Data
- Sebelum tindakan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pre test.
Implementasi Tindakan
Implementasi tindakan merupakan pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan, yaitu bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif. Tindakan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi subjek penelitian, yakni rendahnya motivasi belajar siswa.
Tahap I
Pada pelaksanaan tindakan tahap I, bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran, yakni setelah melaksanakan ulangan harian.
Tahap II
Pada pelaksanaan tindakan tahap II, bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif dilaksanakan dengan mengadakan acara khusus, yakni ceramah di kelas.
Tahap III
Pada pelaksanaan tahap III, bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif dilaksanakan pada saat jam istirahat
Observasi dan Interpretasi
Intreprestasi merupakan penafsran terhadap data yang terkumpul. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan melakukan pengamtan dan pencatatan terhadap hasil angket pree test dan post test. Adapun hasil observasi dituangkan dalam lembar pengamatan, dan interpretasi dilakukan untuk menafsirkan atau membuat kesimpulan tentang data hasil observasi.
Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi merupakan kegiatan pengkajian dan pertimbangan terhadap data hasil observasi dan interpretasi. Analisis dilakukan dengan melakukan pengkajian data indikator motivasi belajar subjek penelitian sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan. Sedangkan refleksi merupakan kegiatan mempertimbangkan hasil tindakan.
Penjelasan Per Siklus
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I merupakan upaya meningkatkan motivasi belajar subjek penelitian. Dengan memberikan layanan informasi cara belajar efektif, subjek penelitian dapat meningkat motivasi belajarnya. Tindakan dilaksanakan setelah ulangan harian, peneliti memberikan pengarahan pada siswa untuk menanamkan kebiasaan belajar secara tertib. Peneliti juga menanamkan sikap agar subjek penelitian berusaha untuk meningkatkan disiplin pribadi. Peneliti juga memberi gambaran tentang pentintgnya belajar yang giat dalam menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan, yaitu memberikan layanan informasi cara belajar efektif. Tindakan dilaksanakan dengan mengadakan acara khusus, yakni ceramah di kelas. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Peneliti berusaha menamankan pengertian bahwa belajar itu tidak hanya sekedar membaca, tetapi untuk lebih cepat menguasai materi pelajaran. Peneliti menjelaskan berbagai cara atau metode belajar yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang dipelajari. Peneliti berusaha menanamkan sikap untuk tidak putus asa jika subjek penelitian mengalami kesulitan dalam belajar.
Disamping itu, dilakukan analisa data dengan menggunakan rumus t tes dan diketahui nilai t adalah 7,807. Nilai t dikonsultasikan dengan nilai t table dengan N = 22 dan taraf signifikan 5% db = 21 diketahui nilai t table sebesar 2,08. Jadi t hitung > t table (7,807 > 2,08) yang berarti pada tindakan tahap I layanan bimbingan cara belajar efektif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Dari analisis di atas diketahui hasil tindakan, yaitu terjadi peningkatan indikator motivasi belajar sebesar 27,36% dan terbukti layanan bimbingan cara belajar efektif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Namun demikian karena peningkatan motivasinya masih di bawah 50%, maka tindakan siklus II dilanjutkan pada tindakan siklus III.
Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Tindakan siklus III dilaksanakan, yaitu memberikan layanan informasi cara belajar efektif. Tindakan dilaksanakan pada saat jam istirahat. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: pada saat jam istirahat, semua subjek penelitian diajak untuk menyaksikan halaman sekolah yang penuh dengan aktifitas siswa sedang bermain, dilanjutkan dengan menyaksikan keadaan warung sekolah pada saat istirahat. Peneliti juga menjelaskan bahwa kondisi fisik yang sehat sangat memerlukan hasil belajar
Analisis hasil tindakan siklus III, data hasil observasi dan interprestasi di analisis dengan menggunakan rumus t-test, yakni untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan cara belajar efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Rata-rata indikator motivasi belajar sebelum tindakan adalah 9,45 sedangkan setelah tindakan adalah 18,00. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 90,47%
Proses Menganalisis Data
Hasil Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil analisa data pada tindakan siklus I, yakni analisa data hasil pra test dan post test tindakan siklus I, diketahui layanan bimbingan cara belajar efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dimana skor rata-rata indikator motivasi belajar hasil pre test adalah 9,45 sedangkan setelah tindakan adalah 10,1. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 13,96%. Disamping itu, hasil analisa data dengan menggunakan rumus t tes, diketahui nilai t adalah 5,71. Nilai t dikonsultasikan dengan nilai t table dengan N = 22 dan taraf signifikan 5% db = 21 diketahui nilai t table sebesar 2,08. Jadi t hitung > t table (5,71 > 2,08) yang berarti pada tindakan siklus I layanan bimbingan cara belajar efektif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Hasil Tindakan Siklus
Berdasarkan hasil analisa data pada tindakan siklus II, yakni analisa data hasil pre test dan post test tindakan siklus II, diketahui layanan bimbingan cara belajar efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dimana skor rata-rata indikator motivasi belajar pre test adalah 9,45, sedangkan setelah tindakan adalah 12,05. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 27,36%. Disamping itu, hasil analisa data dengan menggunakan rumus t tes, diketahui nilai t adalah 7,807. Nilai t dikonsultasikan dengan nilai t table dengan N = 22 dan taraf signifikan 5% db = 21 diketahui nilai t table sebesasr 2,08.. Jadi t hitung > t table (5,71 > 2,08) yang berarti pada tindakan siklus I layanan bimbingan cara belajar efektif berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Hasil Tindakan Siklus III
Berdasarkan hasil analisa data pada tindakan siklus III, yakni analisa data hasil pre test dan post test tindakan siklus III, diketahui layanan bimbingan cara belajar efektif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dimana skor rata-rata indikator motivasi belajar pre test adalah 9,45, sedangkan setelah tindakan adalah 18. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 90,47%. Disamping itu, hasil analisa data dengan menggunakan rumus t tes, diketahui nilai t adalah 13,42. Nilai t dikonsultasikan dengan nilai t table dengan N = 22 dan taraf signifikan 5% db = 21 diketahui nilai t table sebesar 2,08.. Jadi t hitung > t table (13,42 > 2,08) yang berarti pada tindakan siklus II bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan
Dengan melakukan analisa data hasil pre test dan post test, diketahui peningkatan motivasi belajar siswa.
Rata-rata hasil pre test 9,45 dan post test 18,00. Sehingga diketahui peningkatan motivasi belajar sebesar 90,47%. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan cara belajar efektif dalam meningkatkan motivasi belajar, dilakukan analisa data dengan menggunakan rumus statistic t – tes, diketahui nilai t adalah 13,42. Nilai t dikonsultasikan dengan nilai t table dengan N = 22 dan taraf signifikan 5% db = 21 diketahui nilai t table sebesar 2,08. Jadi t hitung > t table (13,42 > 2,08), yang berarti terdapat pengaruh layanan bimbingan cara belajar efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data terdapat hasil pre test dan post test dapat disimpulkan bahwa penerapan bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif dapat berpengaruh dalam meningkatkan inovasi belajar siswa kelas XII IPS-1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo Tahun Pelajaran 2019 / 2020. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Keefektifan pemberian bimbingan belajar melalui layanan informasi cara belajar efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ditandai dengan peningkatan indikator motivasi belajar siswa.
Saran
Berdasarkan uraian dan penjelasan pada hasil penelitian tindakan kelas tersebut di atas dapat disarankan sebagai berikut:
Kepada Guru
Guru dapat membangkitkan motivaso belajar siswa, antara lain dengan memberikan layanan informasi cara belajar efektif
Kepada Orang Tua Siswa
Orang tua siswa hendaknya memberikan dorongan belajar pada anaknya, yakni dengan memberikan perhatian pada kegiatan belajar dan menjalin komunikasi yang baik dengan anaknya.
Kepada Siswa
Sebagai siswa hendaknya memahami cara belajar yang efektif, sehingga dapat mencapai prestasi hasil belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Bimo, Walgito.2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Tentang Kehidupan. Surabaya: Erlangga
Djono R, Chosiyah, dan A. Syamsuri. 2001. Bimbingan dan Konseling Belajar. Wonosoba: FKIP Program BK UNS
Eddy Hendrarno, Supriyo, dan Sugiyo. 2005. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Semarang: Bumi Putera
Kartini Kartono. 2004. Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaannya. Jakarta: Rajawali
Koentjaraningrat. 190. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia
Moh. Surya dan Rochman Natawidjaja. 2007. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Universitas Terbuka
- Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Prayitno. 2006. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia