UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KINERJA GURU

MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH PADA

SD NEGERI 011 PEKAN ARBA KECAMATAN TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

 

Marzumiah

SD Negeri 011 Pekan Arba

 

ABSTRAK

Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kemampuan dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, serta menjadikan guru sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya. Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Selain kinerja, motivasi guru dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya juga merupakan hal penting bagi upaya meningkatkan proses pembelajaran yang akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah subyek penelitian guru dan kepala sekola. Penelitian ini SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan tahun pelajaran 2017/2018. Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus. Dimana dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data melalui pengamatan dan tes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini selain menggunakan obervasi juga menggunakan penilaian langsung.Hasil penelitian menerangkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2017/2018 , selain itu pelaksanaan supervisi kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2017/2018.

Kata Kunci: Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi Kerja Dan Kinerja Guru.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional.

Untuk membuat mereka menjadi professional tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan serta memperhatikan guru dari segi yang lain seperti peningkatan disiplin, pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, dan pemberian insentif yang layak. Kinerja guru atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Malayau Hasibuan, 2002:94). Tugas kepala sekolah selaku pemimpin adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kinerja guru, namun penulis mencoba mengkaji masalah supervisi yang diberikan oleh kepala sekolah. Supervisi dalam hal ini adalah mengenai tanggapan guru terhadap pelaksanaan pembinaan dan bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah yang nantinya berdampak kepada kinerja guru yaitu kualitas pengajaran. Selain kinerja, motivasi guru dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya juga merupakan hal penting bagi upaya meningkatkan proses pembelajaran. Motivasi kerja dalam psikologi sebagai pendorong semangat kerja (Pandji Anoraga, 2005:35). Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik.

Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran yang dapat berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran adalah terletak pada masalah kinerja dan motivasi guru. Untuk itu perlu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mempertahankan sekaligus meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru. Salah satu upaya yang dirasakan paling efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru adalah mengoptimalkan peran kepala sekolah melalui supervisi. Kegiatan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru akan berpengaruh secara psikologis terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir ditemukan bahwa masih banyak guru kurang berhasil dalam mengajar dikarenakan mereka kurang termotivasi untuk mengajar sehingga berdampak terhadap menurunnya produktivitas/kinerja guru.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Kinerja Guru Melalui Supervisi Kepala Sekolah Pada SD Negeri 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir”..

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan tahun pelajaran 2017/2018?”.

 

 

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini diantaranya adalah “Untuk mengetahui upaya peningkatan motivasi dan kinerja guru melalui supervisi kepala sekolah yang ada di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan tahun pelajaran 2017/2018”.

Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

A.    Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada sekolah terkait dengan upaya meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru.

B.    Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru dalam pembelajaran sehingga akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

KAJIAN TEORI

Kinerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990:503) kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau kemampuan kerja. Menurut Henry Simamora (2001:327) kinerja adalah tingkat pencapaian standar pekerjaan. Dalam kajian yang berkenaan dengan profesi guru, Hani Handoko (2000:22) memberikan pengertian kinerja sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang guru pada waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat dan teori kinerja guru di atas, bahwa kinerja guru adalah persiapan, pelaksanaan, dan pencapaian guru dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa kinerja mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu unsur waktu, unsur hasil, dan unsur metode. Ada 2 (dua) macam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang yaitu faktor individual, faktor Situasional, serta faktor fisik dan pekerjaan.

Penilaian kinerja menurut Henry Simamora (2001: 415) adalah alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan. Penilaian kinerja guru menurut Suparlan lebih lanjut dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Guru (SKG) adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan jenjang pendidikan. Standar kompetensi guru dibagi dalam tiga komponen yang saling mengait, yakni: pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan penguasaan akademik.

Motivasi

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan dan kerja. Menurut G.R. Terry dalam Malayu Hasibuan (2002:145), motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Sedangkan menurut Moh. As’ad (2000: 45), motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Dengan demikian disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang yang menyebabkan ia melakukan sesuatu tindakan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Faktor – faktor motivasi yaitu (1) prestasi, (2) pengakuan, (3) kemajuan/kenaikan pangkat, (4) pekerjaan itu sendiri, (5) kemungkinan untuk tumbuh, (6) tanggung jawab.

Menurut Sardiman (2005:83) dalam buku interaksi dan motivasi belajar mengajar bahwa motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri , dapat mempertahankan pendapatnya, tidak pernah mudah melepaskan hal yang diyakini dan senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Supervisi Kepala Sekolah

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (M. Ngalim Purwanto, 2004:32). Supervisi merupakan aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Dari definisi tersebut maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

Faktor yang mempengarui berhasil tidaknya supervisi yaitu lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada, besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah, tingkatan dan jenis sekolah, kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri. Tehnik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tehnik perseorangan dan teknik kelompok. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan indicator yang dapat digunakan untuk penulaian variabel supervisi kepala sekolah diantaranya yaitu: 1.) supervisi kunjungan kelas, 2.) semangat kerja guru, 3.) pemahaman tentang kurikulum, 4.) pengembangan metode dan evaluasi, 5.) rapat-rapat pembinaan, 6.) kegiatan diluar mengajar (Peid Sahertian, 2000:17).

Kerangka Masalah

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat diketahui bahwa motivasi yang merupakan dorongan dalam diri seorang guru sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Rendahnya motivasi guru untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terhadap keberhasilan peserta didik seringkali menjadikan penghambat terhadap keberhasilan peserta didik. Guru terkesan hanya melakukan tugas tanpa adanya kesadaran yang muncul dari dalam diri masing-masing akan tugas mulia yang diembannya. Untuk itu motivasi guru harus selalu diperhatikan agar senantiasa meningkat. Salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan motivasi guru yang ada di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir adalah dengan melaksanakan supervisi kepala sekolah yang efektif. Hal ini dilakukan mengingat peranan supervisi kepala sekolah sangatlah besar dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Hipotesis

Berdasarkan uraian teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

A.    Pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan tahun pelajaran 2017/2018 dapat dilaksanakan dengan baik.

B.    Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan tahun pelajaran 2017/2018.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTS merupakan suatu prosedur penelitian yang diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Panitia/Tim Penguatan Kepala Sekolah di Lorin Solo, 2011). Secara singkat, PTS bertujuan untuk mencari pemecahan permasalahan nyata yang terjadi di sekolah-sekolah, sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana masalah-masalah tersebut bisa dipecahkan melalui suatu tindakan perbaikan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tindakan ini ialah pendekatan kualitatif. Penelitian ini adalah penelitian tindakan model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart (1988) yang diadopsi oleh Syamsuddin dan Damaianti, 2006:203-206) yang kemudian diadaptasikan dalam penelitian ini. Model ini menggunakan sistem empat komponen penelitian yang dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar pemecahan masalah.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah guru-guru di SDN 011 Pekan Arba, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir yang berjumlah 12 orang, yang terdiri dari laki-laki 5 orang dan perempuan 7 orang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Oktober pada semester I tahun pelajaran 2017/2018.

Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

A.      Observasi

Sutopo, (2006:76) Observasi berperan partisipasif dilakukan peneliti untuk mengamati dan menggali informasi mengenahi perilaku dan kondisi dan lingkungan peneliti menurut kondisi sesungguhnya. saat penelitian berlangsung maupun sesudahnya. Obseravasi partisipasif yang dilakukan peneliti saat penelitian berlangsung maupun sesudahnya.

B.      Wawancara

Syamsudin dan Damaianti (2006:239), pengumpulan data untuk PTS, kecuali melalui observasi juga dengan melakukan wawancara. Orang-orang yang diwawancarai adalah guru, siswa dan wali murid. Wawancara ini dilakukan sebelum dan sesudah penelitian.

 

 

Indikator Kinerja

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Sebagai indikator penilaian peningkatan motivasi dan kinerja guru yang ada di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dapat dilihat dari:

A.    Motivasi

1.     Tekun menghadapi tugas

2.     Ulet menghadapi kesulitan

3.     Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4.     Lebih senang bekerja mandiri

5.     Cepat bosan pada tugas yang rutin

6.     Dapat mempertahankan pendapatnya

7.     Tidak pernah mudah melepaskan hal yang diyakini

8.     Senang mencari dan memecahkan masalah (Sardiman, 2005:83)

B.    Kinerja

1.     Penyusunan rencana pembelajaran

2.     Pelaksanaan interaksi belajar-mengajar

3.     Penilaian prestasi belajar peserta didik

4.     Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik

5.     Pengembangan profesi

6.     Pemahaman wawasan kependidikan

7.     Penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. (Standar Kompetensi Guru Direktorat Tenaga Kependidikan 2003)

Prosedur Penelitian

A.    Persiapan

Pada tahap persiapan peneliti memberitahu kepada guru Sekolah SD Negeri 011 Pekan Arba bahwa peneliti akan melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Penelitian Tindakan Sekolah ini dirancang untuk penyempurnaan atau peningkatan motivasi dan kinerja guru (Susilo, 2007: 16).

B.    Siklus I

Pada tahap I ini ada beberapa langkah-langkah penelitian yaitu: perencanaan, tindakan, observasi,dan refleksi.

C.    Siklus II

Pada tahap II ini ada beberapa langkah-langkah penelitian yaitu: perencanaan, tindakan, observasi,dan refleksi.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Awal (Pra Siklus)

Dalam penelitian ini sebelum dilakukan tindakan, peneliti perlu terlebih dahulu mengetahui kondisi awal yang ada terkait dengan penilaian terhadap motivasi dan kinerja guru yang ada di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2017/2018. Adapun hasil penilaian kondisi awal motivasi dan kinerja guru.

Tabel 1 Hasil analisis motivasi Pra siklus

No

Kategori Penilaian

Jumlah

%

Rata-Rata

1

2

3

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

0

9

3

0

75

25

5,98

Kurang Baik

Jumlah

12

100

 

 

Berdasarkan hasil penilaian pada tabel 1 terhadap kondisi awal terkait dengan penilaian motivasi guru yang masih rendah, maka perlu mendapatkan tindakan untuk dapat meningkatkan motivasi guru.

Tabel 2 Kondisi Awal Penilaian Kinerja Guru

No

Kategori Penilaian

Jumlah

%

Rata-Rata

1

2

3

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

0

9

3

0

75

25

5,98

Kurang Baik

Jumlah

12

100

 

 

Berdasarkan hasil penilaian pada tabel 2 terhadap kondisi awal terkait dengan penilaian kinerja guru yang masih rendah, maka perlu mendapatkan tindakan untuk dapat meningkatkan kinerja guru.

Siklus I

Dalam pelaksanaan supervisi kepala sekolah pada siklus I dilakukan dengan menggunakan teknik supervisi perorangan. Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah setiap saat pada kelas-kelas terkait motivasi dan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Supervisi dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan adanya pelaksanaan supervisi pada siklus I dalam penelitian ini, dapat diketahui hasil observasi kepala sekolah terhadap hasil penilaian motivasi dan kinerja guru pada siklus I.

Tabel 3 Penilaian Motivasi Guru pada Siklus I

No

Kategori Penilaian

Jumlah

%

Rata-Rata

1

2

3

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

5

7

0

41,7

58,3

0

6,74

Cukup Baik

Jumlah

12

100

 

Berdasarkan tabel 3 penilaian motivasi pada siklus I dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian motivasi yang cukup baik ada 7 orang atau mencapai 58,3% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian motivasi yang baik terdapat 5 guru atau 41,7% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian motivasi guru pada sklus I menunjukkan nilai 6,74 atau masuk dalam kategori cukup baik.

Tabel 4 Penilaian Kinerja Guru pada Siklus I

No

Kategori Penilaian

Jumlah

%

Rata-Rata

1

2

3

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

3

9

0

27

75

0

6,69

Cukup Baik

Jumlah

12

100

 

 

Berdasarkan penilaian kinerja guru pada tabel 4 pada siklus I dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian kinerja yang cukup baik ada 9 orang atau mencapai 75% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian kinerja yang baik terdapat 3 guru atau 25% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Peningkatan motivasi dan kinerja guru pada siklus ini belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 75% guru mempunyai penilaian motivasi dan kinerja yang baik, sehingga perlu diadakan perbaikan lagi.

Siklus II

Dalam siklus II dilaksanakan sebagai bentuk refleksi dari pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang telah dilakukan pada siklus I dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir tahun pelajaran 2017/2018. Kepala sekolah secara rutin melakukan kunjungan ke masing-masing kelas, melakukan diskusi dengan guru kelas, menanyakan tentang keadaan dan perkembangan kelas yang diasuh masing-masing guru. Adapun hasil penilaian motivasi guru pada siklus II dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah 5.

Tabel 5 Penilaian Motivasi Guru pada Siklus II

No

Kategori Penilaian

Jumlah

%

Rata-Rata

1

2

3

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

10

2

0

83,3

16,7

0

7,22

Baik

Jumlah

12

100

 

 

Berdasarkan penilaian motivasi pada siklus II pada tabel 5 dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian motivasi yang cukup baik ada 2 orang atau 16,7% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian motivasi yang baik terdapat 10 guru atau 83,3% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian motivasi guru pada siklus II menunjukkan nilai 7,22 atau masuk dalam kategori baik.

 

Tabel 6 Penilaian Kinerja Guru pada Siklus II

No

Kategori Penilaian

Jumlah

%

Rata-Rata

1

2

3

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

10

2

0

83,3

16,7

0

7,44

Baik

Jumlah

12

100

 

 

Berdasarkan penilaian kinerja guru pada siklus II dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian kinerja yang cukup baik ada 2 orang atau mencapai 16,7% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian kinerja yang baik terdapat 10 guru atau 83,3% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian kinerja guru pada siklus II menunjukkan nilai 7,44 atau masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja guru yang ada di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya supervisi kepala sekolah yang dilakukan lebih terstruktur pada siklus II ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

A.    Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2017/2018.

B.    Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN 011 Pekan Arba Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2017/2018.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

A.    Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat selalu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja guru.

B.    Supervisi kepala sekolah hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan supervisi kepala sekolah tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan mampu mencapai tujuan supervisi yang telah direcanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch. Idochi. 2004. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 1997. Petunjuk Pengelolaan Adminstrasi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah; Jakarta: Depdiknas.

Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya

Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhaimin (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E., 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Munthe, Bermawi. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri.

Riyanto, Yatim. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sahertian, Piet A. 2000. Konsep-Konsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sapari, Achmad. 2002. Pemahaman Guru Terhadap Inovasi Pendidikan. Artikel. Jakarta: Kompas (16 Agustus 2002).

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarwan Danim. (2002). Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supandi. 1996. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama Universitas Terbuka.

Suprihatin, MD. 1989. Administrasi Pendidikan, Fungsi dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Administrator dan Supervisor Sekolah. Semarang: IKIP Semarang Press.

Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya

Suryasubrata.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Moh. Uzer. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wahidin; 13 Faktor untuk menjadi Kepala Sekolah Yang Efektif, 2008

Wina Senjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.