UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU

DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI TK NEGERI PEMBINA MAUMERE

Wilhelmina Wigu

Kepala TK Pembina Negeri Maumere, Sikka NTT

ABSTRAK

Penelitian tindakan sekolah (PTS) ini bertujuan agar meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan teknolog Informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dan dilakukan minimal dalam dua siklus. Pada siklus pertama ini di dilaksanakan 1 kali pertemuan workshop. Siklus pertama ini peneliti langsung mengamati peningkatan kompetensi guru dalam menggunakan TIK sebagai media mengajar. Hasil dari observasi pada siklus I ini, perolehan skor mencapai nilai 27. Skor perolehan tersebut sudah melebihi dari skor harapn yaitu 25, namun masih jauh memenuhi skor maksimal yaitu 36. Namun meskipun demikan pelaksanaan workshop TIK dalam meningkatkan kompetensi guru dalam hal penggunaan TIK sebagai media mengajar pada siklus I ini berjalan dengan cukup baik. Hasil dari observasi pada siklus II menunjukan sudah terjadi peningkatan, terbukti dari pencapaian skor hasil observasi adalah 35. Skor perolehan tersebut lebih tinggi dari skor harapan yaitu 25. Hal tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan workshop TIK dalam meningkatkan kompetensi guru dalam hal penggunaan TIK sebagai media mengajar pada siklus II ini telah berjalan sesuai harapan.

Kata Kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Kompetensi Guru TK.

 

PENDAHULUAN

Peran Teknologi Informasi dan Kominikasi (TIK) dalam bidang pendidikan sangat tidak mungkin untuk dihindari. Dalam dunia pendidikan teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari TIK sering dijumpai sebagai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih.

TIK adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur gunak menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Trend penggunaan e- yang berarti elektronik bermunculan. Seperti e- education, e-government, e-learning dan lain sebagainya.

Hasil observasi, peneliti sebagai pengawas di TK Negeri Pembina Maumere melihat masih ada guru yang beranggapan tidak menggunakan komputer dan IT dalam proses pembelajaran bukan hal mengganggu jalannnya pelajaran karena guru merasa tidak mendapatkan fasilitas komputer saat mengajar, jadi inilah yang membuat guru merasa tidak perlu untuk tahu cara menggunakan komputer. Jika dilihat dari kenyataannya ini terjadi pada guru-guru yang sudah berusia tua, walaupun yang guru junior pun masih ada yang gagap pada kemanjuan IT.

Berdasarkan masalah di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di TK Negeri Pembina Maumere

KAJIAN TEORETIS

Menurut The Advisory Council for Applied Research and Development IT adalah suatu disiplin ilmu sains, teknologi dan perekayasaan (engineering), serta teknik-teknik manajemen yang digunakan dalam menangani dan memroses informasi, aplikasi komputer dan interaksinya dengan manusia, serta asosiasinya dengan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya.

Saurip Kadi & Siok Lian Liem, 2008 mengemukakan bahwa IT merupakan alat bagi kesetaraan akses informasi (dan kemudian akses kekuasaan) bagi manusia di belahan bumi mana pun sedangkan jika di lihat dari Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik IT adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan atau menyebarkan informasi.

Dunia pendidikan tidak lepas dari TIK. Bahkan awal mula perkembangan komputer dan internet dewasa ini adalah fakta dari riset-riset yang dikerjakan oleh kalangan akademisi. Saat ini pendidikan juga membutuhkan TIK yang sama besarnya seperti kalangan dunia kerja. Dunia pendidikan erat kaitannya dengan informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, akses yang mudah kepada informasi dan pengetahuan menjadi sangat penting.

Selain itu, keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan antara lain: a) dapat mengakses informasi-informasi hasil penelitian orang lain. b) akses ke sumber pengetahuan dapat dilakukan dengan lebih mudah. c) akses ke para ahli menjadi lebih mudah karena tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. d) materi-materi pelajaran disampaikan interaktif dan menarik. e) Melalui belajar jarak jauh, kendala biaya dan waktu yang mungkin tidak dapat dihindari dengan pendidikan biasa dapat diatasi dengan mengikuti kelas online.

Aspek-aspek kompetensi yang harus dimiliki (dipenuhi) guru, yang berkaitan dengan TIK adalah pada kompetensi pedagogik adalah pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan pada kompetensi sosial adalah menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Dengan demikian, penguasaan (pemanfaatan) IT oleh guru dalam pembelajaran sangat penting. Tetapi tidak semua guru dapat menguasai dan memanfaatkannya. Oleh karena itu, kemajuan tersebut harus diikuti dengan pengembangan sumber daya tenaga pendidik. Untuk menunjang pengembangan tersebut, dibutuhkan juga fasilitas atau sarana yang berhubungan dengan teknologi, informasi dan komunikasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dan dilakukan minimal dalam dua siklus. Subyek penelitian adalah guru mata pelajaran di TK Negeri Pembina Maumere baik yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan maupun yang tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang berjumlah 6 orang. Teknik analisis data dilakukan terhadap hasil observasi yang dilakukan selama proses pembinaan, hasil tersebut akan dianalisis secara deskriptif untuk mengukur keberhasilan proses pembinaan sesuai dengan tujuan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemahaman guru dalam menggunakan IT akan menunjukan meningkatnya kompetensi yang ada dalam dirinya. Pemahaman tersebut ditentukan dengan standar keberhasilan pemahaman yaitu pencapaian skor harapan senilai 7 dari jumlah skor hasil observasi. Dari skor tersebut maka dapat disimpulkan bahwa guru sudah meningkat kompetensinya atau belum setelah mengikuti workshop IT mengenai penggunaan TIK sebagai media mengajar. Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan mengamati peningkatan kompetensi guru setelah satu minggu mengajar menggunakan IT melalui lembar observasi.

Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal menggunakan power point yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal.

Hasil dari observasi pada siklus ke I ini perolehan skor mencapai nilai 33 Skor perolehan tersebut sudah melebihi dari skor harapn yaitu 30, namun masih jauh memenuhi skor maksimal yaitu 45. Namun meskipun demikan pelaksanaan workshop TIK dalam meningkatkan kompetensi guru dalam hal penggunaan TIK sebagai media mengajar pada siklus I ini berjalan dengan cukup baik. Hal ini terlihat pada hasil observasi yang menunjukan adanya peningkatan kompetensi oleh para guru meskipun belum terlalu tinggi.

Dari reaksi dan tanggapan guru, dapat dinyatakan bahwa workshop TIK mampu meningkatkan semangat guru dalam mempelajari penggunaan TIK sebagai media mengajar di TK Negeri Pembina.

Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal menggunakan power point yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal.Dari analisis data di atas jelas hasil dari observasi pada siklus ke II ini sudah terjadi peningkatan kompetensi guru dalam hal penggunaan TIK sebagai media mengajar. Terbukti dari pencapaian skor hasil observasi adalah 44. Skor perolehan tersebut lebih tinggi dari skor harapan yaitu 32. Hal tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan workshop TIK dalam meningkatkan kompetensi guru pada penggunaan TIK sebagai media mengajar pada siklus II sudah sesuai harapan. Jadi, dengan dilaksanakannya workshop TIK pada siklus II, maka guru mata pelajaran di TK Negeri Pembina maka dapat diindikasikan bahwa kompetensi guru telah meningkat.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan dipaparkan di atas, simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) penyelenggaraan workshop TIK dapat meningkatkan kompetensi guru dalam hal penggunaan TIK sebagai media mengajar di TK Negeri Pembina maumere. 2) dari observasi siklus I perolehan skor mencapai nilai 27, melebihi dari skor harapan yaitu 25. 3) observasi siklus II memperoleh skor 35.

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1) untuk penyelenggaraan workshop TIK, penyelenggaraan workshop TIK harus dilaksanakan sebaik mungkin agar guru dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliknya. 2) untuk kompetensi guru dalam hal penggunaan TIK. guru diharapkan mengikuti workshop TIK dengan baik agar lebih paham tentang penggunaan TIK sebagai media mengajar.

 

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1982. Alat Penilaian Kemampuan Guru: Buku I. Jakarta: Proyek Pengembangan.

Noviana, Eddy. 2018. Pengembangan Aplikasi     Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa Berbasis Website pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau. Primary: Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 7, No 1 (2018). Halaman 1 – 12. (online). https://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/article/view/5334/5002

Haryanto, Edy. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media Pembelajaran.

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Maryono, Y. dan B. Patmi Istiana. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Yudistira.