UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA

ALQUR’AN BRAILLE MELALUI METODE DRIIL

PADA SISWA TUNANETRA KELAS III

DI SLB PUTRA MANUNGGAL GOMBONG

 

Budiono

SLB ABC Putra Manunggal Gombong, Kebumen

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca alquran Braille melalui metode Driil pada siswa tunanetra kelas III di SLB Putra Manunggal Gombong. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama 2 siklus yang masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III. Teknik pengumpulan data melalui observasi, angket, dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I kemampuan membaca Alquran siswa tunanetra memiliki nilai rata-rata 72,5 dengan persentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 75%, sedangkan pada siklus II kemampuan membaca Alquran pada siswa tunanetra memiliki nilai rata-rata 80,75 dengan persentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 100%.

Kata Kunci: Kemampuan Membaca Alquran, Metode Drill

 

PENDAHULUAN

UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara katif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidik memiliki perananan yang paling penting dalam mewujudkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sehingga diharapkan kemampuan siswa akan berkembang dengan baik. Kemampuan yang harus dimiliki siswa tidak hanya difokuskan pada pengetahuan kognitif, namun kemampuan afektif dan psikomotorik perlu ditekankan dalam setiap proses pembelajaran. Untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan diperlukan inovasi yang dilakukan oleh pendidik. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan oleh guru adalah penggunaan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan.

Penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan mampu membuat siswa tertarik untuk memahami materi di kelas sehingga akan lebih mudah bagi pendidik untuk memahamkan materi kepada siswa. Namun, pada kenyataannya di SLB ABC Putra Manunggal Gombong masih memfokuskan pada pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan kurang berhasilnya siswa dalam memahami materi dan mengembangkan kemampuannya, khususnya pada kemampuan membaca Alquran. Berdasarkan hasil observasi, kemampuan membaca Alquran siswa tunantera kelas III di SLB ABC Putra Manunggal masih rendah. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata tes kemampuan membaca Alquran kurang dari 60 dengan nilai KKM adalah 70.

Membaca adalah proses yang harus dilalui dengan pengulangan yang kontinyu dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Oleh karena itu pendidik perlu menggunakan metode yang tepat untuk mengasah kemampuan membaca siswa, khususnya bagi siswa tunanetra. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengasah kemampuan membaca Alquran siswa tunanetra adalah metode Driil. Metode Driil adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau penyempurnaan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama (Sulaiman, 2011). Menurut Hamdani (2011), metode Driil adalah metode yang mengajarkan siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan dan keterampilan yang lebih tinggi dari materi yang diajarkan. Penggunaan metode Driil dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan kemampuan membaca Alquran. Hal ini sejalan dengan penelitin Sulaiaman (2011) yang menunjukkan bahwa metode Driil dapat meningkatkan kemampuan membaca Alquran pada siswa kelas V MIN Muara Halayung Kabupaten Banjar. Selain dapat meningkatkan kemampuan membaca Alquran, ada peningkatan antusias dan keaktifan siswa selama melakukan pembelajaran Alquran Hadist. Sriyono (2012) menghasilkan temuan bahwa metode Driil dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi hukum mad siswa kelas V di SDN Karang Kajen Kecamatan Secang Magelang. Menurut Djamarah (2007), metode Driil memiliki kelebihan yaitu memperoleh kecakapan motorik, seperti melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat.

Berdasarkan penjelasan di atas, kemampuan membaca Alquran Braille bagi siswa tunanetra dengan menggunakan metode Driil tepat digunakan dalam pembelajaran Alquran.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di SLB ABC Putra Manunggal Gombong kelas III sebanyak 4 siswa tunanetra. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 2 siklus yang masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus terdiri tari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Gambar 1 adalah skema penelitian tindakan kelas.

Lembar instrumen yang digunakan adalah lembar tes, lembar observasi, dan lembar angket. Teknik analisis data menggunakan teknik triangulasi. Indikator keberhasilan dalam peningkatan kemampuan membaca Alquran melalui metode Driil adalah jika 75% siswa mampu membaca dengan baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kemampuan membaca Alquran Braille pada siswa tunanetra dilakukan selama dua siklus yang masing-masing dilakukan dua kali pertemuan. Pada pertemuan I siswa belajar membaca Alquran pada surat Al Fatihah. Indikator kemampuan membaca Alquran siswa dilihat dari membaca dengan lancar dan benar tajwid serta makhrajnya. Tabel 1 adalah hasil nilai tes kemampuan membaca Alquran pada tiap siklus.

 

 

 

 

 

Tabel 1. Nilai Tes Kemampuan Membaca Alquran

No

Nama

Nilai Kemampuan Membaca Alquran

 (KKM = 70)

Siklus I

Siklus II

1

Responden 1

75

85

2

Responden 2

75

83

3

Responden 3

65

75

4

Responden 4

75

80

Nilai Rata-Rata

72,5

80,75

 

Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I kemampuan membaca Alquran siswa tunanetra memiliki nilai rata-rata 72,5 dengan persentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 75%, sedangkan pada siklus II kemampuan membaca Alquran pada siswa tunanetra memiliki nilai rata-rata 80,75 dengan persentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 100%. Sehingga dapat diketahui bahwa metode Driil efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca Alquran Braile pada siswa tunanetra kelas III di SLB ABC Putra Manunggal Gombong. Metode Driil mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih membaca Alquran secara berulang-ulang dengan bacaan yang sama. Sehingga siswa dapat membentuk kebiasaan-kebiasaan siswa yang dilakukan dalam menambah ketepatan serta pelaksaan membaca Alquran. Melalui pembiasaan tersebut akan memperoleh kecakapan dalam hal keterampilan membaca. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2007) bahwa melalui metode Driil siswa akan memperoleh kecakapan dalam hal motorik seperti keterampilan melafalkan huruf, kata-kata, dan kalimat. Rauf dalam Rini Astuti (2013) menjelaskan bahwa kemampuan membaca Alquran merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran anak,karena hal ini adalah dasar yang harus dimiliki oleh anak karena kemampuan membaca Alquran merupakan bekal kehidupan anak. Selain berdampak pada peningkatan kemampuan membaca Alquran, metode Driil dapat meningkatkan minat dan aktivias siswa selama pembelajaran Alquran. Tabel 2 adalah hasil observasi aktivitas siswa dalam membaca Alquran.

Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

NO

AKTIVITAS

SIKLUS I

SIKLUS II

JUMLAH

PERSENTASE

JUMLAH

PERSENTASE

1.

Aktivitas memperhatikan Guru dalam memberi penjelasan

3

75%

3

75%

2.

Aktivitas mencoba latihan membaca

2

50%

3

75%

3.

Aktivitas menyimak saat teman membaca

2

50%

3

75%

4.

Mengulang kembali bacaan setelah membaca dihadapan Guru

3

75%

3

75%

5.

Mencoba membaca dengan nyaring tajwid dan makhraj yang benar disimak oleh Guru dan semua teman

3

75%

3

75%

6.

Menjawab pertanyaan Guru berkaitan dengan ilmu tajwid pada bacaan yang dibacanya

3

75%

3

75%

Rata-Rata Persentase

66,67%

 

75%

 

Berdasarkan tabel 2, aktivitas siswa pada siklus I sebesar 66,67% dan pada siklus II sebesar 75%. Sehingga dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas sebesar 8,33% pada siklus I dan II. Menurut Desiana (2013) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Alquran adalah adanya keaktifan dalam proses belajar mengajar. Shodiq (1994) menjelaskan bahwa untuk melibatkam anak dalam proses belajar mengajar, perlu dipupuk sikap anak dalam bentuk belajar yang menimbulkan semangat diserta perasaan senang. Keaktifan dan keterlibatan anak dalam proses belajar mengajar amat besar peranannya. Oleh karena itu guru harus memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Tabel 3 adalah hasil angket minat siswa pada pembelajaran Alquran.

Tabel 3. Hasil angket minat siswa

NO

PERNYATAAN

SIKLUS I

SIKLUS II

JUMLAH

PERSENTASE

JUMLAH

PERSENTASE

1.

Belajar membaca Al Qur’an Braille dengan metode drill lebih mudah daripada metode eja

2

50%

3

75%

2.

Belajar membaca Al Qur’an dengan metode drill lebih menyenangkan

1

25%

2

50%

3.

Saya merasa lebih paham membaca dengan cara baca metode drill

3

75%

4

100%

4.

Saya akan terus belajar baca Al Qur’an Braille dengan cara baca metode drill

3

75%

3

75%

5.

Setelah saya bisa baca dengan baik, saya akan terus rajin membaca Al Qur’an Braille

3

75%

4

100%

Rata-Rata Persentase

60%

 

80%

 

Berdasarkan tabel 3, minat siswa pada siklus I sebesar 50% dan pada siklus II sebesar 66,67%. Sehingga dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan minat sebesar 20% pada siklus I dan II. Menurut Desiana (2013) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca Alquran adalah adanya minat yang besar untuk belajar. Kesiapan peserta didik terhadap pelajaran ditunjang oleh adanya minat anak terhadap suatu pelajaran. Menurut Sukardi (1988) minat merupakan salah satu penentu lancar tidaknya proses belajar mengajar karena minat merupakan sumber yang mampu membangkitkan semangat dan motivasi untuk belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Terdapat peningkatan kemampuan siswa tunanetra dalam membaca Alquran Braille dengan persentase ketuntasan 75% pada siklus I dan 85% pada siklus II dengan menggunakan metode Driil. Melalui metode Driil ternyata mampu menumbuhkan minat dan aktivitas siswa tunanetra untuk membaca Alquran. Sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya bahwa pengukuran minat dan aktivitas siswa perlu dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Desiana. 2013. Meningkatkan Kemampuan Membaca Alquran Pada Anak Usia Dini Melalui Penerapan Metode IQRO’ Plus Kartu Huruf di RA Ummatan Wahidah Curup. Skripsi: FKIP Universitas Bengkulu.

Djamarah. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rini Astuti. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Pada Anak Attention Deficit Disorder Melalui Metode Al-Barqy Berbasis Applied Behavior Analysis. Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol 7 (2): 351-366.

Shodiq. 1994. Kesulitan Membaca. Jakarta: Depdikbud.

Sriyono. 2012. Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Karang Kajen Kecamatan Secang Magelang. Skripsi: STAIN Salatiga.

Sulaiman. 2011. Peningkatan Kemampuan Membaca Alquran Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas V MIN Muara Halayung Kabupaten Banjar. Skripsi: IAIN Antasari Banjarmasin.

UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.