Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Strategi Take and Give
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA
MELALUI STRATEGI TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS III
SD NEGERI SUGIHAN 03 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Raharti
Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Pembelajaran IPA siswa kelas III SDN Sugihan 03 masih berpusat pada guru dan kurang inovatif sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran, dalam hal ini guru berperan sebagai pemberi informasi dan siswa berperan sebagai penerima informasi pasif. Faktor inilah yang menyebabkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa belum maksimal. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan melakukan inovasi pembelajaran salah satunya dengan menggunakan strategi Take and Give untuk pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi pada siswa kelas III SDN Sugihan 03. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar siswa kelas III SDN Sugihan 03. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berkolaborasi dengan guru kelas III SDN Sugihan 03. Penelitian ini dalam dua siklus yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 28%, siklus I 57%, dan siklus II 100%. Disimpulkan bahwa, dengan penerapan strategi Take and give dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada materi kenampakan permukaan bumi siswa kelas III SDN Sugihan 03. Selanjutnya disarankan kepada guru untuk menggunakan strategi Take and Give dalam pembelajaran yang lain untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.
Kata kunci: Hasil belajar, strategi Take and Give.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan dasar merupakan bekal awal yang yang harus dimiliki seseorang untuk dapat melanjutkan ke sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Pendidikan dasar hendaknya memiliki kualitas yang baik sebagai modal awal seseorang. Pendidikan dasar yang memiliki kualitas tinggi akan mewujudkan cita- cita pendidikan serta pendidikan tinggi yang berkualitas pula. Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan baik di pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi pemerintah senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan salah satunya melalui evaluasi kurikulum.
Kurikulum yang diterapkan dalam dunia pendidikan sudah mengalami beberapa perubahan, kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2006 atau yang sering dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini mulai diberlakukan lagi di Indonesia pada semester II tahun pelajaran 2016/2017. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). SI adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan yang harus dipenuhi oleh siswa pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu, yang meliputi kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, silabus pembelajaran, dan kompetensi mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam KTSP adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Trianto (2014: 136) menyatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembng melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada pendidikan dasar.
Pembelajaran yang berlangsung tentunya tidak lepas dari suatu masalah, begitu pula dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA idealnya diajarkan dengan melibatkan siswa secara aktif, namun pada kenyataanya masih banyak guru yang hanya menjadikan siswa sebagai penerima informasi tanpa melibatkannya secara langsung. Penanaman konsep melalui pembelajaran ini kurang optimal karena siswa tidak membangun pengetahuannya sendiri. Pembelajaran yang demikian membuat hasil belajar yang diperoleh siswa kurang maksimal.
Untuk memperbaiki keadaan tersebut, maka guru perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran sehingga siswa dapat terlibat secara aktif dan materi yang disampaikan dapat terserap secara optimal sehingga hasil belajar yang diperoleh memuaskan. Upaya yang dapat dilakukan guru yaitu dengan menerapkan salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi yang disampaikan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah pembelajaran aktif yang bertujuan agar siswa terlibat secara aktif dan menemukan pengetahuannya sendiri.
Siberman (2014: 29) menyatakan bahwa cara belajar dan mengajar aktif sangat sesuai dengan siswa masa kini. Agar bisa efektif, guru harus menggunakan yang berikut ini: diskusi dan proyek kelompok kecil, presentasi dan debat dalam kelas, latihan melalui pengalaman, pengalaman lapangan, simulasi, dan studi kasus.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III SD Negeri Sugihan 03 mengenai pembelajaran IPA yang berlangsung di kelas III khususnya materi kenampakan permukaan bumi, diperoleh keterangan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep. Menurut beliau pembelajaran yang berlangsung masih berpusat pada guru dan siswa tidak dilibatkan secara langsung. Berdasarkan hasil penilaian materi kenampakan permukaan bumi pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017, diperoleh data rata-rata nilai kelas III hanya mencapai 62. Dari 7 siswa kelas III hanya 2 siswa yang lulus KKM atau sekitar 28%.
Guru belum pernah menggunakan strategi Take and Give dalam melakukan proses pembelajaran. Selain itu, strategi Take and Give juga merupakan strategi belajar yang cocok dengan karakterisitik siswa SD yaitu lebih mudah memahami pembelajaran melalui pengalaman langsung serta pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini yang mendasari peneliti menggunakan strategi Take and Give untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, selain itu strategi ini juga bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan efisien. Dalam penerapan strategi ini siswa akan memperoleh informasi secara berpasangan dengan menggunakan kartu yang telah disiapkan oleh guru. Masing-masing siswa akan diberi kartu kemudian guru menyuruh mereka untuk mencari pasangan dari kartu yang dimilikinya. Melalui strategi ini siswa akan terlibat secara aktif sehingga materi yang diterima akan lebih mudah dipahami karena pengetahuannya dibangun sendiri.
Dari ulasan latar belakang tersebut diatas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Strategi Take And Give Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sugihan 03 Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017
Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana cara meningkatkan Keterampilan guru dalam membelajarkan IPA materi kenampakan permukaan bumi melalui strategi Take and Give pada siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03 ?
b. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi melalui strategi Take and Give pada siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03 ?
c. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi melalui strategi Take and Give pada siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03 ?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA siswa kelas III SD N Sugihan 03
Tujuan khusus
1) Meningkatkan keterampilan guru di SD N Sugihan 03 dalam pembelajaran IPA dengan strategi Take and Give
2) Meningkatkan aktivitas siswa kelas III SD N Sugihan 03 dalam pembelajaran IPA dengan strategi Take and Give
3) Meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas III SD N Sugihan 03 dengan strategi Take and Give
Manfaat Penelitian
Guru
a. Melalui strategi Take and Give dapat membantu mengatasi permasalahan rendahnya nilai IPA materi kenampakan permukaan bumi siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03.
b. Melalui strategi Take and Give dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA materi kenampakan permukaan bumi siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03.
c. Membantu guru mendayagunakan strategi Take and Give untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03.
Siswa
a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi melalui strategi Take and Give siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi kenampakan permukaan bumi melalui strategi Take and Give siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03.
c. Melalui strategi Take and Give dapat melatih kerjasama antar siswa.
Sekolah
a. Sebagai masukan dalam pemberdayaan strategi Take and Give sehingga dapat diterapkan di mata pelajaran lain di SD Negeri Sugihan 03.
b. Membantu memperlancar pembelajaran di SD Negeri Sugihan 03 sehingga tercapai visi dan misi sekolah.
c. Sebagai upaya peningkatan kualitas belajar IPA materi kenampakan permukaan menggunakan strategi Take and Give siswa kelas III SD Negeri Sugihan 03.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan Teori
Pengertian Belajar
Slameto (2013: 2) menyebutkan bahwa: “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannyaâ€.
Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 82) menyatakan bahwa: Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Selanjutnya Gage dan Berliner (1983) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 82) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena dari hasil pengalaman. Sedangkan Gagne (1977) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 82) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak (overt behavior) atau perilaku yang tidak tampak (innert behavior) (Rifa’i 2011: 105).
Rifa’i dan Anni (2011: 128) teori belajar konstruktivisme adalah bahwa belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar.
Berdasarkan pendapat dari ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang dengan melibatkan beberapa unsur terutama unsur pikiran sehingga menghasilkan pengalaman dan dapat mengubah perilaku seseorang.
Strategi Take and Give
Huda (2013: 241-42) menyatakan bahwa take and give merupakan strategi pembelajaran yang didukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa.
“Komponen penting dalam strategi take and give adalah penguasaan materi melalui kartu keterampilan bekerja berpasangan dan sharing informasi, serta evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman atau penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan di dalam kartu pasangannya†(Huda 2013: 242).
“Strategi take and give memiliki beberapa kelebihan, antara lain: 1) dapat dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan situasi pembelajaran; 2) melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai kemampuan orang lain; 3) melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas; 4) memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan; dan 5) meningkatkan tanggungjawab siswa, sebab masing-masing siswa dibebani pertanggungjawaban atas kartunya masing-masing. Sementara itu, strategi ini juga memiliki kekurangannya tersendiri, misalnya: 1) kesulitan untuk mendisiplinkan siswa dalam kelompok-kelompok; 2) ketidaksesuaian skill antara siswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik dan siswa yang kurang memiliki kemampuan akademik; dan 3) kecenerungan terjadinya free riders dalam setiap kelompok, utamanya siswa-siswa yang akrab satu sama lain†(Huda 2013: 243).
Hamzah dan Mohamad (2014: 94) menyebutkan bahwa media dalam pembelajaran ini adalah kartu ukuran 10×15 cm sejumlah peserta, tiap kartu berisi submateri (yang berbeda dengan kartu lainnya, materi sesuai TPK). Kartu kontrol sejumlah siswa dimana di dalamnya terdapat nama siswa, submateri, nama yang diberi, dan seterusnya.
Kerangka Berfikir
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Dasar. Pembelajaran IPA di SDN Sugihan 03 masih berpusat pada guru, siswa tidak diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya sendiri sehingga mereka hanya bersifat pasif sebagai penerima pengetahuan yang diberikan oleh guru. Melalui pembelajaran yang demikian, hasil yang diperoleh tidak maksimal dan nilai yang diperoleh siswa juga masih rendah dan belum mencapai KKM.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka guru perlu malakukan upaya-upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas pembelajaran melalui pembelajaran yang tepat. Guru hendaknya lebih melibatkan siswa secara aktif untuk memperoleh pengetahuannya. Guru dapat merancang pembelajaran yang efektif dengan memanfaatkan strategi-strategi pembelajaran yang dikembangkan.
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk melibatkan siswa secara langsung dalam memperoleh pengetahuannya adalah strategi Take and Give. Melalui strategi pembelajaran ini siswa akan bekerja secara berpasangan dan akan mengkomunikasikan pengetahuan yang diperolehnya. Melalui strategi pembelajaran ini, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sehingga dapat memenuhi tuntutan yang diharapkan serta pembelajaran akan lebih efektif.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan pada hari Senin tanggal 12 Januari 2017 untuk siklus 1, dan siklus 2 pada hari Selasa tanggal 20 Januari 2017.
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Desa Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sebanyak 7 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 3 orang.
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses Pembelajaran tentang kenampakan permukaan bumi dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 62 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 80% siswa menjawab kesulitan.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN
Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1
Ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=68) sebanyak 4 siswa atau 57%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 3 siswa dengan persentase 43%.
Deskripsi dan Pembahasan Siklus II
Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=68) sebanyak 7 siswa atau 100%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%.
Berdasarkan deskripsi data perlaksanaan tindakan siklus II pada pembelajaran IPA melalui strategi Take and Give pada kelas III SD Negeri Sugihan 03 Kabupaten Semarang diperoleh kesimpulan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dan memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sehingga peneliti menetapkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dicukupkan pada siklus II. Namun penelitian tindakan kelas masih dimungkinkan untuk dilanjutkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) menciptakan suasana yang kondusif, 2) memberikan bantuan dan bimbingan secara individu, 3) memotivasi siswa terhadap pendapat yang dimiliki.
Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui strategi Take and Give dengan pada siklus I, dan siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran dengan menggunakan Strategi Take And Give pada Siswa Kelas III dalam Pembelajaran IPA
No |
Aspek yang diamati |
Sebelum Perbaikan |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Ketrampilan Guru |
Cukup |
Baik |
Sangat Baik |
2 |
Aktivitas Siswa |
Cukup |
Baik |
Sangat Baik |
3 |
Hasil Belajar |
28% Tuntas |
57% Tuntas |
100% Tuntas |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 28%, siklus I 57%, dan siklus II 100%. Pelaksanaan tindakan dari siklus I sampai dengan siklus II menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindalan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran IPA melalui strategi Take and Give menunjukkan dapat meningkatkan ketrampilan guru dalam mengajar pada siklus I menjadi baik, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sangat baik.
2. Dalam pembelajaran IPA melalui strategi Take and Give menunjukkan aktivitas siswa kelas III SD N Sugihan 03 meningkat. pada siklus I menjadi baik, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sangat baik.
3. Dalam pembelajaran IPA melalui strategi Take and Give menunjukkan hasil belajar siswa kelas III SD N Sugihan 03 meningkat. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 28%, siklus I 57%, dan siklus II 100%.
SARAN
Berdasarkan simpulan diatas, penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Guru disarankan untuk lebih aktif dalam mengkondisikan pembelajaran, dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang inovatif yang dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran agar materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik.
2. Siswa disarankan semangat dalam belajar, lebih aktif dalam pembelajaran, dan lebih giat dalam belajar. Serta senang dalam pembelajaran menggunakan strategi Take and Give sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
3. Para guru khususnya guru sekolah dasar, hendaknya berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan menerapkan inovasi pembelajaran agar pembelajaran lebih efektif serta mampu memotivasi siswa dalam belajar
4. Siswa hendaknya dapat meningkatkan hasil belajarnya yaitu belajar dengan giat, dan aktif dalam pembelajaran, dan guru hendaknya memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka, dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Afridaus, Riski. 2014. Meningkatkan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran PKn dengan Model Pembelajaran Take and Give Pada Siswa Kelas V SDN 22 Mata Air Barat Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. Skripsi. Sumatera Barat: Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Andayani, dkk. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Aqib, Z. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: Yrama Widya.
Aqib, Zainal. 2014. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, S, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asih, Sari. 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Melalui Model Pembelajaran Take and Give di Kelas IV SD Negeri Karangmangu. Skripsi. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Take and Give Pada Mata Pelajaran IPA materi Sifat-Sifat
Cahaya di Kelas V SD Negeri 101875 Batang Kuis T.A 2012/2013. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.