UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn

MATERI POKOK LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI 1 TREMBULREJO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013/2014

Alip Mintarto

SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

ABSTRAK

Melihat permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran pendidikan kewarganegaraan dalam upaya untuk meningkatkan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran tutor sebaya materi pokok lembaga pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.  Model Pembelajaran Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik yang bekerja sama. Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi/ latihan kepada teman-temannya yang belum paham. Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan berkaitan dengan peningkatan pemahaman pada materi lembaga pemerintahan tingkat pusat, hal tersebut terbukti dengan melihat hasil observasi setiap siklus yang telah dilakukan mulai dari siklus I sampai siklus II.

Kata Kunci: Pembelajaran PKn, Model Pembelajaran Tutor Sebaya


PENDAHULUAN

Dalam upaya untuk mencerdaskan bangsa diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam meningkatkan kualitas martabat manusia Indonesia. Pendidikan dalam rangka me-wujudkan tujuan nasional. Perlu dikemas secara kondusif bagi pengembangan nilai-nilai edukasi dan nilai-nilai kultural oleh pemerintah, masyarakat dan keluarga.

Salah satu masalah dalam pem-belajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Menurut Suryabrata (1982: 27) yang termasuk faktor internal adalah faktor kemampuan kognitif , sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran).

Sering ditemukan di lapangan bahwa guru menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Timbul pertanyaan apakah mungkin dikembangkan suatu model pembelajaran yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan motivasi ber-prestasi dan hasil belajar.

Seperti kita ketahu masih banyak ditemui berbagai masalah implementasikan pelajaran. Karena padatnya materi mengakibatkan munculnya kecenderungan pelajaran yang berpusat pada guru. Guru hanya mengejar target, sehingga kreatifitas guru dan siswa kurang berkembang. Pendi-dikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai mata pelajaran yang memiliki bidang garapan yang luas. Bidang garapan tersebut meliputi gejala-gejala yang timbul dikehidupan manusia dalam masyarakat bangsa dan negara.

Materi pembelajaran di SD keba-nyakan materi tersebut memerlukan aspek menghafal dan mengingat. Apabila guru tidak pandai-pandai menyajikan siswa akan cepat bosan sehingga guru harus pandai dalam menyajikan materi PKn. Lebih-lebih hanya mengandalkan metode pembelajar-an ceramah dan tanya jawab itu akan menyebabkan kepasifan pada siswa. Penggunaan metode pembelajaran kurang menarik bagi siswa tanpa didukung dengan model pembelajaran yang tepat, kurang efektif dan efisien. Dalam proses pembelajaran siswa hanya akan mendapat pengetahuan yang verbalisme saja tanpa ada pemeragaan dan bermain peran dalam pembelajaran di SD. Pendekatan pembela-jaran sangat berpengaruh terhadap siswa di SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Seperti penulis alami bahwa penu-lis sudah berusaha dengan maksimal untuk mendapatkan hasil yang lebih untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn. Tetapi masih banyak kegagalan yaitu masih banyak siswa yang belum mencapai nilai batas ketuntasan belajar. Dengan melihat nilai pembelajaran selama ini baru ada 6 siswa yang mendapat nilai >75 dari 25 siswa-siswa kelas IV sedangkan 19 siswa mendapatkan nilai < 75 tidak tuntas, 98,5%. Ketuntasan siswa diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembela-jaran yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan. Dalam kegiatan pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran tutor sebaya, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik, siswa belum mencapai ketuntasan karena kurang berminat dalam mengikuti proses pembe-lajaran karena siswa merasa takut dan kurang mandiri dalam bertanya dan menjawab pertanyaan temannya, orang tua siswa masih kurang perhatian terhadap pendidikan anaknya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah “Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode Tutor Sebaya Perbaikan Pembelajaran PKn Materi Pokok Lembaga pemerintahan tingkat pusat siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Tahun pelajaran 2013/2014”.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang diharapan dan ingin dicapai dalam kegiatan perbaikan pembelajaran juga merupakan ungkapan pengalaman penulis di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

1. Utuk mendeskripsikan proses pembelajaran PKn dengan materi pokok mengenal lembaga pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun 2013/2014 melalui tutor sebaya.

2. Untuk mendiskripsikan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn dengan materi pokok mengenal lembaga pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun 2013/2014 melalui tutor sebaya.

3. Untuk mencari cara yang efisien dalam meningkatkan pembelajaran PKn dengan materi pokok mengenal lembaga pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun 2013/ 2014.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pembelajaran PKn

Salah satu masalah dalam pembelajaran di sekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar dipe-ngaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam (internal) maupun faktor dan luas (eksternal). Menurut Suryabrata (1982: 27) yang termasuk faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (misalnya guru, kurikulum, dan model pembelajaran).

Pendidikan kewarganegaraan ada-lah sebagai wahana untuk mengem-bangkan kemampuan, watak dan karakter warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. PKn di Sekolah Dasar mampu mengembangkan daya nalar (state of mind) bagi para peserta didik. Pengembangan karakter bangsa merupa-kan proses pengembangan warga negara yang cerdas dan berdaya nalar tinggi. Mata pelajaran PKn bagi seorang siswa bukan hanya saja menerima pelajaran berupa pengetahuan, tetapi pada diri siswa juga harus berkembang dengan sikap, keterampilan dan nilai-nilai. Depdikbud (2005: 33), menyatakan bahwa tujuan PKn untuk setiap jenjang pendidikan yaitu mengembangkan kecerdasarn warga negara yang diwujudkan pemahaman, keterampilan sosial dan intelektual, serta berprestasi dalam memecehkan masalah di lingkungannya. Menurut Soerjono Soekanto untuk dapat menghadapu dan menyesuai-kan diri dengan lingkungan, manusia mempergunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Dalam menghadapi alam sekelilingnya manusia menggunakan dengan akalnya. Kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan manusia mempunyai naluri (instinct) untuk hidup berkawan dan hidup bersama dengan orang lain secara gotong-royong. Setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik maupun non fisik yang sukar dipenuhi seorang diri.

Pemanfaatan Metode Dalam Pembelajaran PKn Di Sekolah dasar

Dalam pembelajaran PKn agar mencapai tujuan yang diinginkan maka guru berupaya melalui kualitas pembela-jaran yang dikelolanya, upaya ini bisa dicapai tentunya jika siswa mau belajar. Dalam belajar inilah guru berusaha mengarahkan dan membentuk sikap serta perilaku siswa sebagaimana yang dikehendaki dalam pembelajaran PKn.

Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlang-sung.

Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan menurut. Suhardjono (2006: 56) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keya-kinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan.

Pemanfaatan Metode Pendekatan Pembelajaran Tutor Sebaya

Tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk memban-tu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara peserta didik yang bekerja sama. Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi/ latihan kepada teman-temannya yang belum paham. Metode ini banyak sekali manfaat-nya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian pustaka, maka dapat diambil pokok-pokok pikiran sebagai berikut: bahwa pembelajaran PKn di Sekolah Dasar adalah mempelajari setiap konsep secara bertahap untuk menda-patkan pengertian hubungan-hubungan, simbol-simbol, kemudian mengaplikasikan-nya konsep-konsep ke situasi yang baru. Pembelajaran PKn di SD akan berhasil bila memanfaatkan metode yang bervariasi seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, dan dengan memanfaatkan tutor sebaya, serta mengungkap materi prasarat, efektivitas proses pembelajaran dapat ditingkatkan.

Hipotesis Tindakan

Dengan menggunakan metode pendekatan Tutor Sebaya pada mata pelajaran PKn materi pokok lembaga pemerintahan tingkat pusat pada siswa kelas IV Semester 2 SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora dapat ditingkatkan.

METOLOGI PENELITIAN

Waktu penelitian dilakukan pada semester 2 tahun 2013/2014, dengan subyek penelitian siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupa-ten Blora sejumlah 25 siswa yaitu 16 laki-laki dan 9 perempuan. Waktu dan subyek ini diambil karena pertimbangan bahwa peneliti adalah guru kelas IV di SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupa-ten Blora Tahun 2013/2014.

Sumber data dalam PTK ini adalah siswa sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari siswa data tes tertulis. Tes tertulis dilaksanakan pada akhir siklus dari materi pokok lembaga pemerintahan tingkat pusat. Selain siswa sumber data juga menggunakan teman sejawat sesama guru kelas sebagai data.

Teknik pengumpul data dalam penelitian ini pengumpulan data menggu-nakan teknik tes dan non tes. Tes tertulis pada akhir siklus I dan siklus II yang terdiri atas materi pokok lembaga pemerintahan tingkat pusat. Sedangkan non tes meliputi observasi pada saat melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I dan siklus II sedangkan dokumentasi untuk mengum-pulkan khususnya nilai PKn.

Alat pengumpul data dengan menggunakanbutir-butir soal. Observasi dengan lembar observasi. Wawancara untuk mengetahui pendapat dan sikap siswa dalam keterlibatanya pada proses pembelajaran.

Analisis data diperoleh dari analisis diskriptif kuantitatif hasil belajar dengan cara membandingkan hasil belajar pada siklus I dengan siklus II dan memban-dingkan indikator pada siklus I dan II, dan analisis diskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.

Prosedur penelitian pelaksanaanya adalah:

  1. Perencanaan

Membuat RPP dengan model pembelajaran tutor sebaya, membuat LKS instrument observasi dan alat evaluasi pembelajaran.

  1. Pelaksanaan Tindakan

Guru memberikan beberapa contoh pembelajaran Tutor sebaya, Guru memilih siswa untuk dijadikan sebagai Tutor sebaya

  1. Pengamatan/observasi

Mengamati kegiatan belajar-mengajar, keaktifan siswa dalam pem-belajaran serta kecakapan siswa dalam mempresentasikan hasil.

  1. Refleksi

Pada tahap refleksi, penulis bekerja sama dengan teman sejawat dan berkonsultasi dengan pembimbing untuk mencatat semua temuan –temuan dalam perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan kekurang-an pada siklus I yang selanjutnya dipergunakan sebagai dasar untuk menyusun langkah perbaikan pada siklus II.

HASIL PENELITIAN

Hasil PTK ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus I dan siklus II untuk pembelajaran PKn materi pokok lembaga pemerintahan tingkat pusa dengan menggunakan model pemebelajar-an tutor sebaya untuk siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Kondisi awal siswa, nilai siswa sangat rendah hal ini terlihat dari tes formatif Nilai rata-rata yang jauh di bawah KKM, inilah yang menetapkan peneliti mengadakan perbaikan dengan Peneltian Tindakan Kelas.

Siklus I

  1. Perencanaan (planning)

· Menyusun RPP, LKS;

· Membuat rencana model pembelajaran Tutor Sebaya;

· Menyusun instrument obervasi dan evaluasi;

  1. Pelaksanaan Tindakan (acting)

· Guru memilih siswa untuk dijadikan sebagai Tutor sebaya;

· Siswa berdiskusi dipandu oleh Tutor sebaya;

· Guru memberikan tindak lanjut;

  1. Observasi (observing)

· Pada siklus I nilai rata-rata kelas siswa 67 masih dibawah KKM=70;

· Guru dalam siklus I hanya memberi penjelasan materi;

· Siswa kesulitan mempresentasikan hasil;

  1. Refleksi (refleksing)

· Alat peraga terbatas;

· Guru tidak memberi langkah-langkah;

· Siswa kesulitan menyimpulkan dan mempresentasikan hasil;

Siklus II

Pada siklus II sama seperti pada siklus I, namun pada siklus II guru dalam pelaksanaan tindakan menambah alat dan menyusun langkah-langkah dalam model pemebelajaran tutor sebaya serta mem-buat daftar pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan.

Pada siklus II dan , nilai terendah adalah 45 nilai tertinggi adalah 97 nilai rata-rata kelas adalah 80,24%

Berdasarkan perbandingan siklus I dan II Hal ini dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebanyak 15 siswa dari 25 siswa atau 25% dan pada siklus II sebanyak 23 siswa dari 25 siswa atau 95%.

Dari sinilah dapat memberikan gambaran bahwa dengan model pemb-elajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar PKn.

Untuk aktifitas dalam perbandingan ada peningkatan 15,7% dari siklus I, Selain itu pada siklus II 90% maka skor aktifitaspun ada peningkatan. siswa mam-pu menyimpulkan hasil dan berani mempresentasikan hasil.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan sebagai hasil dari kegiatan perbaikan pembelajaran yang telah peneliti laksanakan hasilnya adalah Melalui metode pembelajaran Tutor sebaya maka motivasi siswa, keaktifan siswa, kreativitas siswa dan kinerja siswa dalam pembelajaran PKn pada materi pokok pemerintahan tingkat pusat pada siswa Kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebanyak 15 siswa dari 25 siswa atau 25% dan pada siklus II sebanyak 23 siswa dari 25 siswa atau 95%.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pada siklus II pelaksanaan skenario pembelajaran sudah dikatakan berhasil. Selain dari pada perbaikan pembelajaran ternyata sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.

Saran dan Tindak Lanjut

Agar pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran lebih meningkat guru hendaknya mengembangkan kreatifitas dalam mengajar termasuk memilih metode yang efektif, menggunakan media pembelajaran yang tepat sehingga siswa tidak merasa bosan, diantaranya dengan penggunaan metode Tutor sebaya. Untuk menggunakan metode pembelajarn Tutor Sebaya guru harus memilih tutor, guru tidak hanya memilih siswa yang memiliki kemampuan menyelesaikan soal-soal lembaga pemerintahan tingkat pusat yang tinggi dan juga tutor yang dipilih harus mempunyai kesabaran dan kemampuan memotivasi teman-temannya dalam belajar. Guru harus menjelaskan proses pembelajarannya. Sehingga tutor dapat berperdan dalam memandu proses pembelajaran pada kelompoknya.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004 (Standar Kompetensi Mata Pelajaran). Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hermawan, Asep, dll. 2009. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Suhardjono. 2006. Diskusi Kelompok Terbimbing Model Tutor Sebaya. http://www.contoh_artikel.com